Kaedah Kalibrasi Pipet Volumetric

Instrument laboratorium kimia pada umumnya terbuat dari material  gelas. Gelas dipilih sebagai bahan pembuatan peralatan karena mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan.Salah satu dari peralatan gelas tersebut adalalah pipet volumetrik, yang juga biasa disebut pipet transfer, pipet ini sangat mudah dibedakan dari pipet lainnya,karena keunikannya memiliki sebuah gelembung/ meniscus di tengahnya. Konsistensi hasil pengujian dan/atau kalibrasi dengan presisi dan akurasi yang tinggi serta validitas dan ketertelusuran pengukuran dapat dicapai dan dijamin dengan kalibrasi peralatan. Kalibrasi itu sendiri merupakan sejumlah kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (unit under test / UUT) dengan nilai-nilai yang sudah diketahui berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.Biasanya, peralatan baru dapat diasumsikan telah terkalibrasi yang dilakukan oleh pabrik instrumen itu sendiri. Tetapi, selama penggunaannya, bagaimanapun perlakuannya, alat ukur akan menyimpang dari spesifikasi yang telah ditetapkan karena berbagai alasan. Alasan itu dapat berupa keausan mekanik,dan pengaruh dari kotoran, debu, asap serta bahan kimia di lingkungan penggunaannya.

Fungsi utama dari sebuah proses kalibrasi adalah untuk mengkomparasi  satu alat ukur atau sistem yang memiliki hubungan yang sudah diketahui, dengan standar nasional (maupun Internasional) dengan suatu alat ataupun sistem lain yang hubungannya dengan standar nasional (maupun standar Internasional) tidak diketahui.Dalam kalibrasi dikenal Akurasi dan Presisi sebagai nilai ukur. Akurasi adalah sebuah konsep yang mana meliputi kedekatan pada jawaban yang benar(terkadang dikenal sebagai “Kebenaran”) dengan penerimaan ketidakpastian (misalnya dengan presisi yang baik).Hubungan antara Akurasi dan Presisi digambarkan oleh gambar sebagai berikut.

Yang mana tingginya presisi dipresentasikan oleh kedekatan titik mengenai target, dan tingginya akurasi digambarkan oleh ketepatan titik mengenai tengah target. Pipet volumetrik terbuat dari gelas transparan/tembus pandang. Kegunaan pipet volumetrik ini adalah untuk mengambil dan memindahkan cairan dengan volume tertentu sebagaimana tertera pada batang pipet volumetrik.Toleransi adalah istilah yang terkait erat dengan akurasi dan didefinisikan sebagai kesalahan maksimal yang diharapkan dalam nilai tertentu. Bila digunakan dengan benar, toleransi dapat difungsikan untuk menggambarkan deviasi maksimal dari sebuah komponen produk dengan menggunakan penilaian tertentu.

 

Definisi dan Fungsi Refraktometer

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dan lain-lain. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20.

 

Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.

 

Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart.

 

Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

Cara menggunakan Refraktometer  :

  • Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
  • Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal aquadest atau larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mengambil cairan yang ingin diukur.
  • Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi awal. Prisma jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.
  • Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer. Bakal terlihat satu angka skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda 0/00 yang berarti “bagian per seribu”, dari 0 di dasar skala hingga 50 di ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis pertemuan bagian putih dan biru..
  • Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering menggunakan tisu atau kain lembut.
  • Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering.
  • Jangan sekali-kali menyentuh lensa (bagian optik) dengan tangan, apabila lensa kotor segera bersihkan dengan kertas lensa.
  • Jangan meninggalkan prisma masih dalam keadaan basah oleh sampel, bila Refraktometer tidak digunakan lagi.
  • Apabila alat tidak digunakan harus ditutup

 

Refraktometer juga perlu dirawat agar menjaga kestabilisan dalam pengukuran, berikut adalah cara merawatnya:

 

  • Alat harus dijaga dalam keadaan kering dan suhu ruangan harus dalam keadaan baik, untuk menjaga bagian-bagaian optik dari tumbuhnya jamur.
  • Jika pengukuran indeks bias telah selesai, alat harus bersih kembali dan disimpan dalam kotak kayu.

Bagian Bagian dan Fungsi dari Mikropipet

Mikropipet atau dalam bahas lain (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet volume (gondok) tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume sanagt kecil kurang dari 1000 mikroliter, orang cenderung menggunakan mikropipet atau biasa juga disebut dengan pipet otomatis.

Akan tetapi Mikropipet sebenarnya mempunyai fungsi seperti pipet biasa yaitu untuk memindahkan cairan atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika pipet biasa ini digunakan pada volume terkecil 1 mili liter, untuk mikro pipet biasanya digunakan untuk volume dibawah 1 mili liter. Untuk ukurannya sendiri bervariasi antara dari 5 mikro liter s/d 1 ml. Bahkan untuk micropippets Adjustable dapat kita temui dengan volume 0.1 mikro liter.

 

Bagian-bagian dari Mikropipet beserta Fungsinya

Fungsi dari bagian-bagian mikropipet:

  1. Plunger button

Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume liquid yang ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas plunger button ini terdapat angka yang menunjukkan kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang kita gunakan.

  1. Volume adjustment knob

Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.

  1. Shaft

Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet dengan plastic tip.

  1. Ejector arm

Berfungsi mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet.

  1. Plastic tip

Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan proses penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya disesuaikan dengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang ditransfer.

  1. Tip ejector button

Digunakan untuk meng”eject” atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai digunakan atau untuk mengganti ujung tip.

Bagian Bagian Regulator Oxygen

Regulator ialah alat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai penyalur serta mengatur dan menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung supaya aliran gas menjadi konstan. Regulator memiliki berbagai macam, diantaranya yaitu. Regulator Oxygen atau disebut juga sebagai O2 Gas Pressure Regulator merupakan  alat pengaturan yang dipasang pada katup dan pada sumber oksigen (Oxgen) untuk disalurkan ke pasien, Regulator Oxygen diperlukan untuk pengaturan keluarnya oksigen sesuai dengan kebutuhan dari masing masing si pemakai. Setiap kebutuhan masing masing pemakaian atau pasien adalah berbeda, oleh karena itu Regulator Oxygen sangat diperlukan untuk pengaturan agar aman untuk oksigen yang masuk ke dalam pernapasan pengguna .

Pada umumnya sebuah Regulator terdiri dari beberapa bagian, diantaranya

  1. Penutup regulator
  2. Pegas beban
  3. Karet membrane
  4. Saluran keluar
  5. Kunci pemutar
  6. Bantalan katup
  7. Penghubung mekanis
  8. Badan regulator
  9. Spindel katup
  10. Cincin perapat

Bahan-bahan dasar sebuah regulator antara lain:

  1. Paduan Zn

Bahan paduan harus mempunyai daya tahan dan keamanan yang dibuat dari paduan Zn dengan cara tempa panas dimana standar mutu tercantum di dalam ISO 301:1981. Regulator harus memiliki sifat anti karat; daya tahan terhadap gas LPG, tidak berubah bentuk pada suhu 80 °C dan memiliki kekuatan impak minimal 14,7 Nm (1,5 kg.m).

  1. Buningan (brass)

Bahan komponen metal seperti spindel katup dan pengunci spindel katup terbuat dari kuningan dengan cara tempa panas dimana standar mutu tercantum di dalam ISO 426-1 dan ISO 426-2: 1983, yang memiliki sifat anti karat, tidak keropos dan memiliki kekuatan impak minimal 7,35 Nm (0,75 kg.m).

  1. Karet

Bahan komponen karet membran, bantalan katup dan cincin perapat yang terbuat dari bahan karet yang tidak lekat; bebas dari pori-pori, partikel asing dan mempunyai permukaan yang halus, rata serta tidak ada lekukan.

  1. Plastik

Kunci pemutar (interlock) terbuat dari bahan poly-plastik (syn-plastik)

Pengertain Hammer test

Teknik pelaksanaan beton yang telah dilakukan pengecoran dan pengujian kekuatannya. Cara pengujian kekuatan beton yaitu dengan mengguanakan Hammer test, pengertian dari Hammer test merupakan  suatu alat untuk inspeksi kualitas beton tanpa merusak beton metode pemeriksaan ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang terjangkau. Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu  massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak antar pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi,  Alat Hammer test ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur.

Dan Alat ini juga sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian beton tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan.

Secara garis umum alat ini bisa digunakan untuk:

  • Memeriksa keseragaman kwalitas suatu beton pada struktur.
  • Mendapatkan perkiraan waktu kuat tekan beton.

Ada beberapa Tujuan dari alat Hammer test .

  1. Mengetahui cara pengujian kekuatan beton menurut SNI. Standart yang digunakan pada proyek konstruksi di Indonesia.
  2. Mengetahui cara  menghitung  kekkuatan  beton  dari  sampel  yang  diambil  dari lapangan menurut SNI.
  3. Mengetahui semua  tentang  beton  menurut  SNI  dari  pengujian  beton  hingga menghitung kekuatan sampel.
Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

Vriska

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00