Sekilas Tentang pH Meter

Sekilas Tentang pH Meter

pH Meter adalah alat uji kimia yang berpungsi untuk mengukur pH keasaman dari cairan, meskipun terkadang alat tersebut digunakan untuk mengukur pH suatu zat dan semisalnya.  Untuk mengendalikan jaminan mutu hasil pengujian derajat keasaman yang menggunakan pH Meter maka penting melakukan kalibrasi pH meter secara rutin, setiap kali akan menggunakan. Secara teori pH adalah tingkat keasaman atau tingkat kebasaan suatu zat yang di ukur dengan menggunakan sekala pH antara 0 sampai 14. Dimana sifat asam mempunyai pH antara 0 sampai 7 contohnya jus jeruk mempunyai pH dari 0 sampai 7 dan sipat basah mempunyai nilai dari pH 7 sampai 14. contohnya cairan pemutih mempunyai sipat basa (alkalin ) dengan nilai 7 sampai dengan 14. Sedangkan air murni adalah netral atau mempunyai pH 7. Selain untuk mengukur pH air, keguanaan pH Meter ini juga dapat di gunakan untuk mengukur pH dalam tanah, caranya adalah dengan terlebih dahulu mencampurkan tanah yang akan diukur dengan sejumlah air. Caranya campurkan air dan tanah mengikuti aturan  yang berlaku dengan perbandingan 1:1 atau 1:2,5 atau 1:5. Di bidang ilmu kimia tanah pH yang ideal adalah mendekati ke 7 sehingga unsur senyawa dan basa dapat di serap oleh tanah dengan maksimal.

  • Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral.
  • Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam.
  • Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa.

prinsip pengukuran pH Meter adalah berdasarkan pada reaksi kimia elektrokimia  yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas yang telah diketahui derajat keasamananya dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan Potential of  Hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding.

Itulah Sekilas Pembahasan Terkait pH Meter, dan masih banyak kekurangan serta perincian yang lebih jelas terkait dengan hal ini. Jika laboratorium atau alat ukur pengujian derajat keasaman anda membutuhkan Jasa Kalibrasi pH Meter Akreditasi KAN silahkan menghubungi kontak kami, dengan senang hati kami menunggu.

Menentukan Interval Dalam Kalibrasi Sebuah Instrument/Alat Ukur

Menentukan Interval Dalam Kalibrasi Sebuah Instrument/Alat Ukur

Semua alat ukur kuantitatif dengan standar pengukuran baru yang kerap dikalibrasi sebelum digunakan oleh laboratorium.  Alat ukur serta standar pengukuran dalam sistem kalibrasi semestinya dikalibrasi dengan interval yang didasarkan pada stabilitas, kegunaan, lingkungan tempat kalibrasi serta tingkat intensitas penggunaan alat tersebut.  Untuk interval kalibrasi  secara maksimum ditentukan sedikitnya adalah tiga kalibrasi sebelumnya yang harus menunjukan bahwa standar pengukuran stabil. Frekuensi kalibrasi dari sebuah alat harus bisa menetapkan keyakinan yang layak bahwa batas spesifikasi anatara kalibrasi berturutan tidak dilampaui. Interval kalibrasi sebaiknya tidak melewati batas maksimum yang dinyatakan oleh KAN . Namun laboratorium dapat dijinkan untuk melampaui interval maksimum yang direkomendasikan tersebut bila dari substansi dari hasil evaluasi rekaman kalibrasi sebelumnya dapat dibuktikan bahwa interval kalibrasi dapat diperpanjang tanpa meningkatkan resiko peralatan tersebut keluar dari spesifikasi yang ditetapkan.

Laboratorium kalibrasi harus menerapkan sistem jaminan mutu hasil kalibrasi yang memadai pada setiap jenis alat yang memadadi untuk setiap jenis alat yang tercantum dalam scope atau lingkup akreditasi. Semua peralatan harus sesuai dengan fungsi sementara untuk kecukupan dari peralatan tersebut akan sangat ditentukan oleh akurasi serta kecepatan dalam melakukan pembacaan hasil ukur. Laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi , harus mengikuti program Uji Banding antar Laboratorium Kalibrasi (UBLK) dan/atau Audit Pengukuran yang diselenggarakan oleh KAN sesuai dengan lingkup akreditasinya.  Namun jika KAN belum menyelenggarakan program UBLK pada ruang lingkup akreditasi tertentu, laboratorium kalibrasi bisa melaksanakan Uji Banding  Antar Laboratorium  dengan laboratorium kalibrasi terakreditasi dengan scope yang sama dan disarankan untuk mengirimkan hasil Uji Banding Antar Laboratorium  tersebut pada Sekretariat KAN guna dievaluasi.

Berikut beberapa  contoh dari interval kalibrasi dari beberapa alat  dan parameter :

Pada Paramater Suhu atau temperatur : Kalibrasi Bath dan Furnace interval kalibrasi maksimum harus dilakukan pemeriksaan awal terhadap variasi dan temporal temperatur dan untuk pemeriksaan distribusi temperatur pada satu titik temperatur setiap 5 tahun. Lain halnya dengan Termometer, pemeriksaan titik beku atau titik acuan lain yang memadai saat penggunaan alat atau pada interval satu atau dua bulan namun jika terjadi perubahan skala lebih kecil dari 0,5 ketidakpastian kalibrasi, kemudian dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan Re-Kalibrasi setiap 5 tahun bila titik acuan berubah sebesar 5 divisi skala atau lebih. Sementara untuk parameter selain suhu yakni pada massa ada Balances baik yang Elektronik maupun yang mechanis interval kalibrasinya yakni 1 tahun dengan dilakukan pengecekan satu titik pada titik maksimum setiap bulan. Dan pengecekan diulangi setiap 6 bulan. Sebenarnya masih banyak lagi parameter lain yang interval kalibrasi perlu diketahui lagi seperti pada panjang serta dimensi, volumetrik, kelistrikan dan juga waktu.

Terkait dengan pengetahuan ini sebagai bentuk pelayanan yang kami berikan, untuk lebih efektifnya setiap pelanggan bisa berdiskusi dengan team teknis kami untuk penentuan interval waktu kalibrasi yang sesuai dengan standar dan kebutuhan laboratorium anda. Oleh karena itu untuk berdiskusi lebih lanjut terkait cara Menentukan Interval Dalam Kalibrasi Sebuah Instrument/Alat Ukur dan Jasa Kalibrasi KAN anda bisa berdiskusi dengan tenaga ahli kami dengan menghubungi kontak kami disini

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi  Ketidakpastian Dalam Proses Kalibrasi

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpastian Dalam Proses Kalibrasi

Dalam sebuah proses kalibrasi pastinya akan ditemukan sebuah uncertainty atau ketidakpastian dalam pengukuran.  Ketidakpastian pengukuran merupakan suatu parameter yang berkaitan dengan hasil pengukuran yang memberikan sifat penyebaran nilai-nilai yang dihubungkan dengan besaran ukur. Dengan kata lain Ketidakpastian pengukuran merupakan sebuah parameter dimana terdapat nilai benar  dari besaran ukuran tersebut diyakini berada di dalamnya  pada tingkat kepercayaan tertentu. Dalam hal ini hasil pengukuran bisa dikatakan lengkap jika disertai  dengan sebuah taksiran rentang dimana terdapat nilai benar dari besaran ukur tersebut. Dalam sebuah proses kalibrasi kita dapat mengetahui beberapa sumber-sumber dari ketidakpastian dalam sebuah kalibrasi beberapa diantaranya  sebagai berikut:

  1. Standar atau acuan
  2. Benda yang diukur. Memastikan kondisi sebuah benda yang diukur masih dalam kondisi yang stabil dan tidak berubah ketika kita melakukan pengukuran dengan alat standar pengukuran
  3. Pelatan bantu dalam kalibrasi. Dengan ketersediaan alat bantu yang cukup, maka akan sangat mempengaruhi proses kalibrasi  sebuah instrumen
  4. Metode pengukuran yang diterapkan selama proses kalibrasi
  5. Kondisi lingkungan tempat dimana kita melakukan proses kalibrasi. Dengan mengkondisikan tempat kita mengkalibrasi secara maksimal akan diharapkan mampu memberikan hasil kalibrasi yang optimal.
  6. Personel pelaku pengukuran. Dari sisi tenaga kalibrasi juga akan mempengaruhi hasil kalibrasi khususnya ketidakpastian hasil pengukuran. Seorang tenaga laboratorium kalibrasi sebaiknya memang mereka yang kredibel dengan instrumentasi serta paham perhitungan. Selain itu kondisi fisik dan psikis seorang tenaga kalibrasi juga sangat mempengaruhi proses kalibrasi. Sehingga perlu kita ketahui dan terapkan dalam mengkalibrasi diusahakan seorang teknisi kalibrasi dalam keadaan fit serta psikologi yang oke

Selain keenam sumber yang menyebabkan ketidakpastian dalam sebuah proses kalibrasi  berikut merupakan sumber-sumber yang lainnya :

  • Definisi besaran ukur yang kurang atau tidak memadai
  • Nilai tetapan yang digunakan dalam sebuah perhitungan
  • Keterbatasan teknik perhitungan yang dimiliki seorang teknisi kalibrasi
  • Varian perbedaan hasil pengamatan secara berulang pada kondisi atau titik pengukuran yang sama

Dari kesemuanya diatas sebuah proses kalibrasi pastinya tidak akan lepas dari salah satu atau beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ketidakpastian tersebut. Itulah sedikit ulasan terkait dengan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi  Ketidakpastian Dalam Proses Kalibrasi. Jika anda memerlukan Jasa Kalibrasi jangan segan untuk menghubungi kontak kami disini

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

Vriska

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00