Bagi para pelaku usaha dalam bidang olahan makanan penggunaan oven sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Pada industri olahan makanan seperti pembuatan kue atau roti oven merupakan barang yang wajib dalam produksinya. Kestabilan suhu dalam ruang oven menjadi tuntutan penting dalam proses pematangan kue. Yang jadi pertanyaannya apakah suhu yang ada dalam ruangan oven sudah sesuai dengan penunjukan indikator ?
Untuk itu perlu kita ketahui, bahwa antara penunjukan indikator oven dengan suhu ruangan sebenarnya ada perbedaan suhu. Bisa jadi pada penunjukan setting indikator misalnya 100 °C padahal suhu sebenarnya dalam ruang oven cuman 95 °C. Dalam hal ini berati ada oven tersebut memiliki koreksi 5 °C pada suhu. Pada setting suhu yang lain kita juga harus melakuan hal sama seperti pada suhu 100 °C tersebut. Untuk mengetahui suhu sebenarnya yang ada dalam ruang oven kita bisa menggunakan alat termokopel digital. Dan dipastikan alat termokopel yang akan kita gunakan juga harus sudah memiliki telusur hasil pengukuran ke sebuah laboratorium kalibrasi. Dimana lab kalibrasi sudah memberikan sebuah sertifikat kalibrasi dan di dalamnya tercantum nilai ketidakpastian serta koreksi dari termokopel tersebut. Dengan demikian nanti kita akan hitung penambahan ketidakpastian yang disumbangkan dari standar termokopel yang digunakan. Nah setelah kita kalibrasi internal dengan menggunakan standar termokopel. Hasil koreksinya nantinya kita bisa tempelkan pada alat yang bersangkutan sehingga, ketika kita akan mensetting suhu yang kita inginkan maka perlu ditambahkan dengan nilai koreksi yang didapatkan dari kalibrasi internal yang dilakukan.
bmd laboratoy