Upaya Perawatan pada Multimeter

Perlu kita ketahui perawatan multimeter yang paling utama adalah dengan penggunaan multimeter sebagaimana mestinya (mengetahui range kapasitas alat) serta prosedur yang tepat. Upaya perawatan multimeter tidak lepas dari usaha menjaga agar terhindar dari kerusakan dan memiliki usia pemakaian yang jauh lebih lama, sehingga yang pertama harus kita pikirkan setiap kali akan memakai multimeter adalah dengan mengetahui dan menindaklanjuti besaran apa yang akan diukur/dideteksi. Kemudian menempatkan selektor pada besaran yang dimaksud (baik tegangan AC/DC, current/kuat arus, serta resistance atau hambatan). Untuk menjamin agar multimeter yang digunakan akurat hasil pengukurannya, aman bagi alat serta pemakainya, menghindari dari kerusakan serta usia pemakaian yang lam , maka beberapa hal teknis yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Jangan digunakan pada rangkaian listrik yang melebihi 3 kVA
  • Hindari casing terbuka pada saat sedang digunakan
  • Jangan dikenai masukan di luar (melebihi) range ukur yang diijinkan
  • Hindarkan penggunaan pada jalur yang terhubung dengan peralatan yang menghasilkan tegangan induksi
  • Jangan digunakan ketika multimeter atau kabel tes (probe) rusak
  • Gunakan fuse yang sesuai, jangan menghubungkan singkatan terminal pangkal fuse, hindari menswitch fuse sedemikian asal multimeter bisa beroperasi dengan mengabaikan faktor keamanan.
  • Pertahankan jari-jari tangan serta pelindung jari (handle probe) pada saat mengukur.
  • Sebelum memulai untuk mengukur, pastikan bahwa fungsi serta range ukur multimeter sesuai pengukurannya.
  • Pada saat melakukan pengukuran hindarkan dari tangan yang basah serta dari lingkungan yang tergenang.
  • Gunakan probe yang sesuai spesifikasinya
  • Untuk menjamin keakurtan alat lakukan selalu pengecekan dan kalibrasi pada multimeter dengan interval sekurangnya 1 tahun
  • Memastikan hubungan yang telah terputus dengan jaringan pada saat penggantian fungsi serta range yang sedang diukur.
  • Pastikan casing jangan terbuka kecuali saar mengganti baterai serta fuse atau ketika memperbaiki.
  • Perhatikan khusus pada saat mengukur tegangan AC 30 Volt serta lebih dari DC 60 Volt.
  • Gunakan batas ukur (selektor) pada posisi OFF atau Volt-AC maksimum ketika sedang digunakan.
  • Upayakan penyimpanan multimeter pada tempat yang aman, tidak lembab serta terhindar dari debu. Suhu tidak lebih dari 55°C dan RH maksimum 80%.
  • Hindarkan penggunaan lama pada ruangan yang lembab dan suhu yang tinggi.
  • Pada saat mengukur besaran yang belum diketahui sama sekali besarnya, maka yang pertama dilakukan adalah dengan range maksimum, setelah itu bisa dipindahkan pada pebacaan yang lebih kecil supaya mendapatkan pembacaan nilai maksimum yang akurat.

Jenis – Jenis Gas Detector

Gas detector portable merupakan salah satu perangkat industrial yang dirancang khusus untuk bisa mendeteksi keberadaan gas yang ada pada suatu tempat, sehingga dengan gas detector portable ini resiko terjadinya kebocoran gas dapat ditanggulangi dengan baik. Saat ini gas detector portable ini menjadi peralatan yang banyak dibutuhkan oleh banyak pihak terutama di kalangan perusahaan yang memiliki berbagai kandungan gas yang berbahaya. berikut contoh gas-gas di udara:

  1. Hidrokarbon atau (HC),
  2. karbo monoksida (CO),
  3. Karbo dioksida (CO2),
  4. Hidrogen Sulffida (H2,S)
  5. Oksigen (O2).

Ada beberapa Jenis jenis alat gas detector:

  1. Gas detektor combusitble atau flammabble (explosimeter), ialah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur kandungan gas atau uap suatu jat yang mudah menyala dan terbakar di udara. Ada dua jenis alat combustible atau flammabble: ada yang portable system  dan fixed system. Pada salah satu sisinya terpasang aspirator bulb untuk menghisap contoh udara, dan pada sisi lain berawal terpasang saluran tempat masuknya udara.  Gas detector langsung dapat digunakan untuk mendeteksi konsentrat gas di udara sekeliling. Menggunakan sampling line untuk mempermudah pendeteksian area tertentu seperti manholetangki lain.
  2. Oksigen analyzer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur konsentrat oksigen dalam suatu lokasi, dengan tujuana melindungi pekerja akibat dari suatu kekurangan oksigen.

Gas detector Toxic merupakan alat untuk medeteksi adanya gas gas yang berbahaya dan beracun pada bagian kehidupan. Ada pun beberapa model gas detector Toxic :

  1. alat detector kapsul cara kerjanya akan terjadi perubahan warna akibat bahan pendeteksi (reagen serbuk kimia)kontak dengan hidrogen sulfida. Panjang daerah perubahan warna dikalibrasi menjadi ukuran konsentrat.
  2. alat detector jinjing – perinsip kerjanya secara electrochemical sensor dan diatur oleh ke dua elektroda yang berada pada elektrolit dan ditutup suatu membran yang memungkinkan gas masuk kedalamnya. Reksinya akan menghasilkan arus atau aliran listrik semakin besar konsentrat gas yang masuk semakin cepat reaksi elektrokimia maka arus listrik makin besar.
  3. alat detector sistem Terpasang tetap agar tempat kerja memenuhi standar atau persyaratan kerja atau tidak mengganggu kesehatan dan perlu di lakukan monitoring baik waktu tertentu atau pun terus menerus, dengan bertujuan mengetahui perubahan kondisi di tempat kerja dan kebocoran di lokasi kerja.

Bagian – Bagian Dari Coating Thicness

Coating Thickness Gauge merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu cat, yang didesain untuk mengukur lapisan non-destruktif. Untuk cat stoving standar sebagai dasar dalam melakukan pengujian ketebalan sebesar 35-55m. Alat ukur coating thicness gauge ini mampu melakukan pengukuran dengan lebih cepat dan tepat dengan hasil pengukuran ketebalan yang presisi. Cara menggunakan alat ini sangatlah mudah, Anda harus menempelkan alat ukur ini pada benda yang dicat atau material lain yang akan diukur dan kemudian hasil angka akan muncul pada sebuah alat displat thickness gauge. Dan untuk tingkat ketelitian thickness gauge ini mencapai ± 0,1 mm. Untuk membaca skala dan hasil dapat melakukannya Setelah Coating thickness gauge ditempelkan pada benda kerja dan kemudian pada layar akan menampilkan data-data hasil pengukurannya.

Ada beberapa bagian-bagian coating thicness gauge.

  1. Display
  2. Power Key.
  3. Zero key.
  4. Plus Key.
  5. Minus key.
  6. Direct mode key.

Ada pun cara kalibrasi coating thicness

  • Siapkan satu alat Coating thickness gauge.
  • Jauhkan dari bahan-ba*han besi minimal jaraknya 10 cm.
  • Nyalakan Coating thickness gauge dengan menenkan tombol ON pada alat.
  • Langkah selanjutnya masuk ke ‘menu’ – calibration, pilih enable.
  • Lalu tekan tombol biru pada alat untuk kembali ke menu utama.
  • Letakkan vertical probe alat di atas bahan tanpa coating.
  • Kombinas angka x.x μm akan muncul pada display.
  • Angkat probe dan unit, jauhkan jarak dari besi minimal 10 cm.
  • Tekan dan tahan tombol ZERO selama 2 detik.
  • Angka 0.0 μm, “Cal1”, “ZeroY” akan mucul pada layar.
  • Coating Thickness gauge sudah dapat dipakai.

 

 

*dikutip dari berbagai sumber

Mengenal Alat Uukur luxmeter

Pengertian Alat ukur luxmeter

Alat ukur cahaya atau yang lebih di kenal adalah lux meter merupakan  alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan sebuh penerangan yang cukup. Agar bisa mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin kecil nilai yang ditunjukkan alat ukur lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jaraknya maka intensitas cahaya akan semakin berkurang, karana Alat ini memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital yang terdiri dari rangka, sebuah sensor. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstas cahaya iatu sendiri. Intensitas cahaya akan selalu membuat beberapa jenis jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang berbeda. Untuk itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang. Dan untuk Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala pada suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama.

Intensitas cahaya atau Lux meter memiliki 2 jenis diantaranya  lux meter digital dan lux meter analog. Adapun bagian- bagian dari alat ukur  lux meter berdasarkan jenisnya yaitu:

  1. Lux meter digital mempunyai bagian bagian seperti:

 

  1. Layar panel
  2. Sensor cahaya
  3. Tombol rang
  4. Tombol on/off
  5. Zero Adjust VR

MENGENAL ALAT UKUR TACOMETER

Tachometer ialah suatu alat uji yang dibuat untuk mengukur kecepatan suatu putaran pada sebuah objek tertentu, seperti halnya dengan alat yang mengukur putaran mesin per menit (RPM). Alat pengukur putaran mesin ini yang biasa disebut dengan tachometer rpm ini sebelumnya dibuat dengan dial, atau jarum yang menunjukkan pembacaan saat ini dan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat yang aman. Tacometer alat yang digunakan untuk menguji kecepatan rotasi objek ini. Seperti halnya lihatlah pada kendaraan Anda, yakni RPM guna mengetahui besaran gas mesin. Awal kemunculannya dalam bentuk dial, petunjuk kecepatan memakai unit berupa jarum. Sedangkan navigasi lainnya berperan menyatakan kondisi aman atau bahaya.

  1. Rotor bergigi

Tipe Tachometer yang pertama ini tersusun atas masing-masing satu unit sensor tetap, pemutar gerigi, bahan besi dan roda. Proses kerjanya adalah rotor berputar, selanjutnya pengukuran terjadi pada rotor bergigi. Sensor dari bahan magnet melakukan deteksi per gerigi yang melewati objek tersebut. Gerigi menambah medan magnet sehingga tegangan terinduksi pada lilitan kawat. Akhirnya dihasilkan pulsa yang menunjukkan besaran gelombang. Adapun Keistimewaan tacometer rotor bergigi ini yaitu lebih akurat dan angka yang tersaji sesuai aliran gelombang pada objek terukur.

  1. Optik Sistem

optik ini diterapkan pada Tachometer dengan pengukur kecepatan dengan sudut putar menggunakan besaran rpm. Terbentuk dari jalur (stripe) di batang yang terhubung pada sebuah photosensor. Dengan konsep seperti inilah yang menghasilkan angka petunjuk kecepatan suatu objek. Untuk prinsip kerja tacometer ini ialah terjadi perputaran pada batang kemudian photosensor melakukan deteksi jumlah stripe. Hasil akhirnya tetap sama, yakni gelombang pulsa

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

Vriska

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00