Apa saja yang kita dapat setelah mengkalibrasi alat ukur?

Selama proses pelayanan ada beberapa pelanggan yang bertanya kepada BMD Laboratory bagaimana cara mengevaluasi hasil kalibrasi dari alat ukur yang telah di kalibrasi.  Tapi sebelum membahas itu mari kita ulas, apa saja sih yang didapat ketika kita mengkalibrasi alat ukur:

  1. Alat kita sendiri, betul alat kita sesudah kalibrasi akan dikembalikan ke kita, utuh tanpa terkecuali.
  2. Stiker kalibrasi, alat anda akan ditempel stiker kalibrasi sebagai bukti telah dikalibrasi berisi tanggal dan no seri alat.
  3. Sertifikat kalibrasi, nah apa aja sih isi sertifikat kalibrasi kita ulas di bawah ini.

Perlu anda ketahui, dalam proses kalibrasi, sebuah alat ukur (UUT/Unit Under Test) yang telah dikalibrasi akan diterbitkan sebuah sertifikat yang berisi:

  • Rentang/Nominal pengukuran, ini adalah nilai/titik ukur yang di sanggupi oleh BMD Laboratory berdasarkan standar kalibrator yang di miliki/request pelanggan yang disanggupi oleh BMD Laboratory. Mengapa hal ini dibatasi karena semua alat standar kalibrator pasti memiliki spesifikasi nilai/range tertentu. Itulah alasan mengapa ketika anda minta penawaran tim kami akan menanyakan spek alat/pengukurannya, dan nanti dipenawarany juga tertulis range kalibrasinya. Oleh karena itu jika order ke kami jangan malu – malu untuk info ini ya, jika ada kendala/ragu bisa diskusi sm tim di halaman chat ini. O iya, terkait masalah ini juga ada di penawaran kok, cek aja email dari tim kami nanti anda bisa dapat link berisi Term of Services disini klik ya.
  • Koreksi, adalah selisih nilai yang didapat ketika baca alat (UUT) dibaca bersamaan dengan standar kalibrator BMD Laboratory. Pelanggan dapat menggunakan nilai tersebut untuk mendapatkan True Value/nilai benar ketika mengukur menggunakan alat tersebut. Misal ketika kita mengukur panjang kayu dengan sebuah meteran yang terkalibrasi di dapat hasil 99 cm, dan dari hasil kalibrasi meteran di titik ukur 100 cm adalah 1 cm. Maka TV = Baca Alat + Koreksi = 99 + 1 = 100 cm (true value). Ini yang dalam bidang ilmu metrologi disebut dengan mengkompensasi pengukuran. Aktualnya nilai koreksi bisa bernilai + dan – tergantung dari UUT maupun standar yang digunakan. O iya, pada nilai standar kami yang dibanding kan dengan UUT juga True Value ya, di dapat dari nilai standar terkoreksi. Maksudnya terkoreksi dari hasil kalibrasi standar kalibrator yang dimiliki oleh ke SI melalui beberapa lembaga misal kalau lokal via SNSU BSN, jika internasional misal ke NIST, PTB dan sebagainya. Penggunaan nilai koreksi kalibrasi ketika anda mengukur ini menandakan jika hasil pengukuranya nanti tertelusur (traceability to SI).
  • Ketidakpastian (KTP) pengukuran, ini adalah nilai ketidakpastian (notifikasiny diawali +/-) pada sebuah pengukuran pada bentangan tertentu, misal pada pengukuran 100 cm nilai ktp +/- 1 cm. Interpretasinya adalah ketika mengukur di titik 100 cm, bentangan yang di duga tersimpan nilai benar berada pada: 99 – 101 cm. Namanya aja ketidakpastian jadi ketika mengukur kita disuruh untuk menduga dimana nilai benarnya, karena secara prinsip tidak ada pengukuran yang tepat/benar (coba aja test bisa gak kalian mengukur secara pasti dengan hasil sama sebuah object baik menggunakan alat analog/digital pasti berbeda kan), adanya pengukuran yang akurat. Akurat atau tidaknya pengukuran salah satunya tergantung dari besar kecilny nilai ketidakpastian. Karena semakin kecil nilai ketidakpastian prediksi kita dalam menduga sebuah nilai maka makin tepat, begitu juga sebaliknya.

Nah untuk untuk mengevaluasi kinerja alat ukur dan cara menentukan toleransi selanjutnya klik disini ya. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

 

Kalibrasi Klorin Meter (Chlorine Meter – C20H16N4)

Kalibrasi Chlorine Meter – Klorin (CL2) ialah salah satu insur kimia yang ada di bumi dan jarang ditemukan dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk senyawa terikat pada unsur atau senyawa lain seperti membentuk garam natrium klorida (NaCL) atau kita temukan juga pada air laut dalam bentuk ion klorida. Aplikasi senyawa ini dalam kehidupan manusia memiliki peran penting, di mana benda – benda pendukung kehidupan manusia banyak yang mengandung klorin seperti: alat – alat rumah tangga, alat kesehatan, kertas, obat – obatan serta produk farmasi, pendingin, semprotan pembersih, pelarut dan masih banyak lagi.

Manfaat Klorin dalam kehidupan manusia banyak dimanfaatkan seperti untuk:

  1. Bidang kesehatan, pada bidang ini klorin yang digunakan adalah dalam bentuk gas, sebagai desinfektan pada sistem pengolahan air minum. Termasuk juga sebagai desinfektan pada air kolam renang.
  2. Pemutih, secara umum klorin dapat juga digunakan untuk pemutih pada industri tekstil, pulp dan kertas. Selain sebegai pemutih klorin digunakan juga sebagai pelembab dan untuk memperkuat permukaan kertas agar lebih kuat.
  3. Bidang Pertanian, pada bidang pertanian implementasi klorin digunakan untuk pestisida, salah satu pestisida berbasis klorin salah satunya adalah DDT
  4. Bidang Industri Kimia, dalam aplikasi industri kimia misal yang kita temukan pada produk yang berbahan plastik seperti: PVC (Poly Vinyl Chloride), pada pelarut (Solvent), Dry Cleaning dan berbagai macam produk lainya misal seperti: lem, semen, kemasan pembungkus dan lain sebagainya.
  5. Bidang Pembangkit Listrik, seperti: PLTU, PLTN aplikasi klorin digunakan pada system pendinginan (cooling system) yaitu sebagai pengontrol biological fouling.
  6. Industri Minyak Sawit, dalam industri ini Klorin digunakan sebagai salah satu prekursor pembentukan 3MCPD ester, untuk menurunkan kandungan klorin pada minyak sawit dilakukan dengan menambahkan zeolit yang telah diaktivasi sebagai adsorben pada proses bleaching.

Selain klorin bermanfaat dalam kehidupan, ternyata juga memiliki batasan yang harus diperhatikan karena jika digunakan diluar ambang batas justru dapat berbahaya bagi kehidupan manusia. Diantaranya yaitu:

  1. Menipisnya lapisan ozon
  2. Kebocoran klorin baik karena penyimpanan atau pemakaian dapat merusak lingkungan. Apa bila dalam bentuk gas, ketika terhirup manusia dapat berbahaya bagi kesehatan. Begitu juga dalam bentuk limbah air semen, pulp, kertas, rumah sakit dan sebagainya.

Penggunaan klorin dalam aktifitas manusia di atur penggunaanya berdasarkan sebagai berikut:

  • Permenkes RI No. 416 tahun 1990 tentang kadar klorin yang diperbolehkan yaitu 0,2 mg/L – 0,5mg/L
  • PERMENKES RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, dinyatakan bahwa kadar klorin tidak boleh melebihi 5 mg/l
  • Salah satu parameter kimia untuk syarat baku mutu kolam renang ialah penggunaan klorin, nilai standar baku mutu sisa klor pada air kolam renang menurut Permenkes Nomor 32 tahun 2017 ialah 3 mg/L.

Alat Uji Laboratorium yang digunakan untuk menganalisa konsentrasi/kandungan klorin/Chlorine adalah:

  • Chlorine Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar FCL (Free Chlorine) atau TCL (Total Chlorine) atau disebut chlorine meter dalam kolam renang atau produk air. FCL (Free Chlorine) adalah Kadar klorin bebas yang masih tersedia di air bersih yang digunakan sebagai disenfektan.
  • Spektrofotometri Ultraviolet Visibel, alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi klorin pada sampel, pada panjang gelombang 450 nm dan 530 nm
  • Colorimeter adalah instrumen laboratorium yang berguna untuk mengukur intensitas warna pada suatu sampel larutan. Pengukuran intensitas warna akan berguna dalam aplikasi analisa sampel cair, seperti analisa kualitas air dan kualitas cat. Salah satunya dapat juga digunakan untuk mengukur konsentrasi klorin berdasarkan intensitas warna larutan.

BMD Laboratory sebagai laboratorium yang sudah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 oleh KAN – BSN memiliki kompetensi dalam memberikan Jasa Kalibrasi Chlorine Meter Klorin (CL2)dimana lingkup ini telah terakreditasi. Untuk melihat sertifikat akreditasi dan lingkup akreditasi silahkan klik disini, selanjutnya jika membutuhkan jasa kalibrasi klorin meter silahkan ajukan permintaan via email: [email protected] atau via WhatsApp Chat dihalaman website ini.

Tips cara menentukan nilai minimum penimbangan dari sebuah timbangan yang sudah dikalibrasi, terkareditasi KAN

Pada Farmakope Edisi 2020 (Hal: 1814) Pembahasan Timbangan <41>,  dinyatakan bahwa persyaratan timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang harus memiliki kemampuan menghasilkan data secara akurat. Kecuali dinyatakan lain, jika zat dinyatakan “timbang saksama”, maka penimbangan harus dilakukan dengan menggunakan timbangan yang terkalibrasi dalam rentang pengerjaan dan memenuhi persyaratan keberulangan dan akurasi. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui berapa akurasi dan keberterimaan dari sebuah timbangan sesuai dengan persyaratan penggunaanya.

Berikut adalah metode evaluasi kinerja timbangan:

1. Repeatability (pengulangan)

Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kinerja timbangan adalah dengan cara melakukan pengetesan repeatabiliti, yaitu dilakukan dengan cara menentukan satu anak timbang dan dilakukan pengulangan pengukuran minimal 10 kali (dalam hal ini anak timbang tidak perlu dikalibrasi karena, simpangan baku tidak dipengaruhi oleh kelas/bobot anak timbang). Simpangan baku yang didapat dibagi dengan minimal bahan yang akan ditimbang (SD/Bobot Sampel) < 0,10% (dengan ketentuan minimal bobot sampel yang dijadikan sebagai pembagi, masih dalam rentang kapasitas timbangan).

Berdasarkan evaluasi diatas didapatkan hasil evaluasi MEMENUHI PERSYARATAN, namun jika dari hasil pengukuran di dapat SD = 0 atau lebih kecil dari 0,41d maka SD yang diambil adalah 0,41d.

 

2. Evaluasi Akurasi

Akurasi timbangan memenuhi syarat jika saat diuji dengan anak timbang yang sesuai kelasnya, berada yaitu berada pada nilai 0,10% dari bobot nominal anak timbang. Evaluasi akurasi dapat dilakukan pengujian menggunakan anak timbang pada rentang antara 5%, 50% dan 100% dari kapasitas timbangan. Anak timbang yang digunakan memenuhi persyaratan maksimum kesalahan penimbangan (maximum permissible error) MPE Kelas Anak Timbang OIML r111-1 tidak lebih dari sepertiga dari nilai MPE atau gunakan ketidakpastian hasil kalibrasi sebagai alternatif.

Adapun Persyaratan keberterimaan dan Pengujian Timbangan dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

Untuk evaluasi komponen diatas dapat anda dapatkan jika, timbangan yang anda gunakan telah dikalibrasi oleh Laboratorium Kalibrasi yang terakreditasi ISO/IEC 17025:2017, salah satunya di Indonesia adalah BMD Laboratory yang merupakan Laboratorium Kalibrasi Terbaik di kelasnya.

BOBOT MINIMUM

Dalam aplikasi penimbangan menggunakan sebuah timbangan, penting para pengguna untuk mengetahui keterbatasan penggunaan alat ukur, dalam aplikasi penimbangan, menentukan nilai minimum penimbangan digunakan sebagai batas bawah penimbangan, oleh karena itu jika bobot penimbangan di bawah persyaratan toleransi maka hal ini tidak dianjurkan.

Pada penjelasan sebelumnya dijelaskan bahawa, pengulangan dianggap memenuhi syarat jika dua kali simpangan baku dari nilai bobot yang ditimbang dibagi dengan nilai nominal zat yang ditimbang tidak lebih dari 0,10%. Oleh karena itu persamaan diatas dapat juga disederhanakan menjadi:

Massa (min) = 2000 x s

Maka dari data diatas didapat hasil:

Massa minimal penimbangan = 2000 x 0,00046 gr

                                                       = 0,92 gr

Demikian yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga ulasan diatas bermanfaat untuk para pelanggan BMD laboratory dan masyarakat pada umumnya.

Lux Meter

Alat ukur cahaya (Lux Meter) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar intensitas cahaya disuatu ruangan. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya dengan sensor maka akan semakin kecil nilai cahaya yang ditujukan oleh lux meter. Begitu juga sebaliknya jika sensor semakin dekat dengan cahaya maka intensitas cahaya yang ditunjukan oleh lux meter semakin tinggi Besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya.

Lux meter terdiri dari dua jenis, yaitu lux meter analog dan lux meter digital. Tapi untuk saat ini sebagian masyarakat lebih memilih menggunakan lux meter digital karena dinilai lebih cepat dan praktis.

Berikut bagian-bagian dari alat lux meter

 

 

  1. Display (Layar Panel): Menampilkan hasil pengukuran
  2. Tombol Hold: Berfungsi untuk menghentikan sementara pengukuran
  3. Tombol Lux/fc: Berfungsi untuk memilih satuan pengukuran
  4. Tombo off & Range: Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan serta memilih satuan ukuran
  5. Tombol Max: Berfungsi untuk memaximalkan pengukuran
  6. Sensor Cahaya: Alat untuk mengukur cahaya

Thermocouple

Thermocouple

Dikeseharian kita dapat mengukur temperatur suatu benda atau lingkungan dengan menggunakan thermometer. Namun terdapat kendala yaitu thermometer sendiri mempunyai keterbatasan pembacaan. Biasanya sebuah thermometer hanya mampu mengukur hingga suhu 100°C. Didalam bidang perindustrian sendiri, terdapat pengukuran suhu untuk peleburan timah atau peleburan lainnya yang memerlukan alat untuk mengukur suhu yang lebih dari 100°C dan untuk thermometer tidak dapat digunakan karena hanya mempunyai rentang 0°C – 100°C. Suhu itu sendiri merupakan salah satu parameter yang sangat penting untuk diukur karena berfungsi untuk menentukan kehilangan atau membuat keseimbangan dari energi panas. Maka dari itu mereka menggunakan alat thermocouple sebagai alat atau sensor pengukur suhu karena memiliki ketepatan yang tinggi.

Thermocouple biasanya banyak digunakan dalam bidang sains dan industry yang memerlukan pengukuran suhu yang sangat panas. Thermocouple biasa diaplikasikan juga di pengukuran suhu untuk kiln, knalpot turbin gas, mesin diesel, dan proses industri lainnya. Terdapat juga di rumah, kantor, dan bisnis sebagai sensor suhu pada termostat, dan juga sebagai sensor nyala di perangkat keselamatan untuk peralatan bertenaga gas.

Thermocouple sendiri adalah alat sensor suhu yang digunakan untuk mengubah perbedaan suhu pada suatu benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Sebuah thermocouple yang sederhana dapat dengan mudah dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur suhu yang cukup besar dengan estimasi batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.

 

Dan jika anda membutuhkan Jasa Kalibrasi, jangan ragu untuk menghubungi BMD Laboratory, Jasa kalibrasi berpengalaman, murah, cepat dan tepat, Untuk alat ukur dalam berbagai aplikasi industri dan penggunaan. Jasa kalibrasi meliputi: kalibrasi massa, alat uji kimia, dimensi, waktu, kelistrikan, gaya, volumetrik, suhu dan masih banyak lagi lainya.

Untuk informasi lebih jelasnya  Hub Phone: +6221-2943 2095, 7563091, Fax: +6221-7563291 Mobile: 0813 2000 2848 (Calibration Division) 0813 8280 7230 (Training Division) atau kunjungi website: https://www.bmdlaboratory.com dan https://www.bmdstreet.com untuk jasa Training. Dan jika bapak/ibu membutuhkan dan mungkin ingin membeli Alat Ukur & Standar (Dimensi, Massa, Gaya, Tekanan, Suhu, Waktu, Kelistrikan dan lain-lain),  Alat Bantu Medis, Alat Bantu Keperawatan, Alat Bantu Praktikum Kimia/Fisik/Biologi di sekolah dan perguruan tinggi. Silahkan kunjungi website: https://www.bmdstore.com dapatkan harga khusus, discount dan promo menarik setiap bulanya.

 

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00