Menentukan Interval Dalam Kalibrasi Sebuah Instrument/Alat Ukur

Menentukan Interval Dalam Kalibrasi Sebuah Instrument/Alat Ukur

Semua alat ukur kuantitatif dengan standar pengukuran baru yang kerap dikalibrasi sebelum digunakan oleh laboratorium.  Alat ukur serta standar pengukuran dalam sistem kalibrasi semestinya dikalibrasi dengan interval yang didasarkan pada stabilitas, kegunaan, lingkungan tempat kalibrasi serta tingkat intensitas penggunaan alat tersebut.  Untuk interval kalibrasi  secara maksimum ditentukan sedikitnya adalah tiga kalibrasi sebelumnya yang harus menunjukan bahwa standar pengukuran stabil. Frekuensi kalibrasi dari sebuah alat harus bisa menetapkan keyakinan yang layak bahwa batas spesifikasi anatara kalibrasi berturutan tidak dilampaui. Interval kalibrasi sebaiknya tidak melewati batas maksimum yang dinyatakan oleh KAN . Namun laboratorium dapat dijinkan untuk melampaui interval maksimum yang direkomendasikan tersebut bila dari substansi dari hasil evaluasi rekaman kalibrasi sebelumnya dapat dibuktikan bahwa interval kalibrasi dapat diperpanjang tanpa meningkatkan resiko peralatan tersebut keluar dari spesifikasi yang ditetapkan.

Laboratorium kalibrasi harus menerapkan sistem jaminan mutu hasil kalibrasi yang memadai pada setiap jenis alat yang memadadi untuk setiap jenis alat yang tercantum dalam scope atau lingkup akreditasi. Semua peralatan harus sesuai dengan fungsi sementara untuk kecukupan dari peralatan tersebut akan sangat ditentukan oleh akurasi serta kecepatan dalam melakukan pembacaan hasil ukur. Laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi , harus mengikuti program Uji Banding antar Laboratorium Kalibrasi (UBLK) dan/atau Audit Pengukuran yang diselenggarakan oleh KAN sesuai dengan lingkup akreditasinya.  Namun jika KAN belum menyelenggarakan program UBLK pada ruang lingkup akreditasi tertentu, laboratorium kalibrasi bisa melaksanakan Uji Banding  Antar Laboratorium  dengan laboratorium kalibrasi terakreditasi dengan scope yang sama dan disarankan untuk mengirimkan hasil Uji Banding Antar Laboratorium  tersebut pada Sekretariat KAN guna dievaluasi.

Berikut beberapa  contoh dari interval kalibrasi dari beberapa alat  dan parameter :

Pada Paramater Suhu atau temperatur : Kalibrasi Bath dan Furnace interval kalibrasi maksimum harus dilakukan pemeriksaan awal terhadap variasi dan temporal temperatur dan untuk pemeriksaan distribusi temperatur pada satu titik temperatur setiap 5 tahun. Lain halnya dengan Termometer, pemeriksaan titik beku atau titik acuan lain yang memadai saat penggunaan alat atau pada interval satu atau dua bulan namun jika terjadi perubahan skala lebih kecil dari 0,5 ketidakpastian kalibrasi, kemudian dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan Re-Kalibrasi setiap 5 tahun bila titik acuan berubah sebesar 5 divisi skala atau lebih. Sementara untuk parameter selain suhu yakni pada massa ada Balances baik yang Elektronik maupun yang mechanis interval kalibrasinya yakni 1 tahun dengan dilakukan pengecekan satu titik pada titik maksimum setiap bulan. Dan pengecekan diulangi setiap 6 bulan. Sebenarnya masih banyak lagi parameter lain yang interval kalibrasi perlu diketahui lagi seperti pada panjang serta dimensi, volumetrik, kelistrikan dan juga waktu.

Terkait dengan pengetahuan ini sebagai bentuk pelayanan yang kami berikan, untuk lebih efektifnya setiap pelanggan bisa berdiskusi dengan team teknis kami untuk penentuan interval waktu kalibrasi yang sesuai dengan standar dan kebutuhan laboratorium anda. Oleh karena itu untuk berdiskusi lebih lanjut terkait cara Menentukan Interval Dalam Kalibrasi Sebuah Instrument/Alat Ukur dan Jasa Kalibrasi KAN anda bisa berdiskusi dengan tenaga ahli kami dengan menghubungi kontak kami disini

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi  Ketidakpastian Dalam Proses Kalibrasi

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpastian Dalam Proses Kalibrasi

Dalam sebuah proses kalibrasi pastinya akan ditemukan sebuah uncertainty atau ketidakpastian dalam pengukuran.  Ketidakpastian pengukuran merupakan suatu parameter yang berkaitan dengan hasil pengukuran yang memberikan sifat penyebaran nilai-nilai yang dihubungkan dengan besaran ukur. Dengan kata lain Ketidakpastian pengukuran merupakan sebuah parameter dimana terdapat nilai benar  dari besaran ukuran tersebut diyakini berada di dalamnya  pada tingkat kepercayaan tertentu. Dalam hal ini hasil pengukuran bisa dikatakan lengkap jika disertai  dengan sebuah taksiran rentang dimana terdapat nilai benar dari besaran ukur tersebut. Dalam sebuah proses kalibrasi kita dapat mengetahui beberapa sumber-sumber dari ketidakpastian dalam sebuah kalibrasi beberapa diantaranya  sebagai berikut:

  1. Standar atau acuan
  2. Benda yang diukur. Memastikan kondisi sebuah benda yang diukur masih dalam kondisi yang stabil dan tidak berubah ketika kita melakukan pengukuran dengan alat standar pengukuran
  3. Pelatan bantu dalam kalibrasi. Dengan ketersediaan alat bantu yang cukup, maka akan sangat mempengaruhi proses kalibrasi  sebuah instrumen
  4. Metode pengukuran yang diterapkan selama proses kalibrasi
  5. Kondisi lingkungan tempat dimana kita melakukan proses kalibrasi. Dengan mengkondisikan tempat kita mengkalibrasi secara maksimal akan diharapkan mampu memberikan hasil kalibrasi yang optimal.
  6. Personel pelaku pengukuran. Dari sisi tenaga kalibrasi juga akan mempengaruhi hasil kalibrasi khususnya ketidakpastian hasil pengukuran. Seorang tenaga laboratorium kalibrasi sebaiknya memang mereka yang kredibel dengan instrumentasi serta paham perhitungan. Selain itu kondisi fisik dan psikis seorang tenaga kalibrasi juga sangat mempengaruhi proses kalibrasi. Sehingga perlu kita ketahui dan terapkan dalam mengkalibrasi diusahakan seorang teknisi kalibrasi dalam keadaan fit serta psikologi yang oke

Selain keenam sumber yang menyebabkan ketidakpastian dalam sebuah proses kalibrasi  berikut merupakan sumber-sumber yang lainnya :

  • Definisi besaran ukur yang kurang atau tidak memadai
  • Nilai tetapan yang digunakan dalam sebuah perhitungan
  • Keterbatasan teknik perhitungan yang dimiliki seorang teknisi kalibrasi
  • Varian perbedaan hasil pengamatan secara berulang pada kondisi atau titik pengukuran yang sama

Dari kesemuanya diatas sebuah proses kalibrasi pastinya tidak akan lepas dari salah satu atau beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ketidakpastian tersebut. Itulah sedikit ulasan terkait dengan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi  Ketidakpastian Dalam Proses Kalibrasi. Jika anda memerlukan Jasa Kalibrasi jangan segan untuk menghubungi kontak kami disini

Pentingnya Kalibrasi Water Bath

Kalibrasi Water Bath – Waterbath adalah suatu alat yang memanfaatkan heater sebagai komponen utamanya dan termostat sebagai komponen utama kontrol sistemnya. Digunakan untuk keperluan inkubasi dan lain-lain, fungsi lainnya adalah untuk memanaskan air yang berguna untuk menjaga kestabilan suhu dari cairan yang ada pada sebuah alat gelas dan semisalnya, dimana alat ini tidak di lengkapi dengan fuse sehingga kurang aman. Prinsip dari waterbath adalah Pada saat saklar digeser pada posisi on, maka arus listrik dari sumber akan memberi suplly listrik pada heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat, suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan. Sensor thermostat yang ditempatkan di daerah pemanasan pada waterbath akan ikut menjadi panas dan memuaikan cairan dalam sensor tersebut. Pada derajat suhu tertentu, dimana pemuaian dari cairan sensor cukup tinggi, maka bertambahnya volume cairan sensor ini akan memberikan tekanan pada kontaktor thermostat sehingga kontaktor terbuka. Dengan terbukanya kontaktor thermostat, heater tidak mendapatkan suplly arus. Suhu berangsur-angsur turun, tekanan pada sensor thermostat kembali turun sehingga kontaktor kembali tertutup.

Water bath sebagai media pemanas digunakan air suling (jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi), selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik, jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat, box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak,, cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali. Untuk mengkalibrasinya paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau  seseorang yang diberi tugas oleh kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu  yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini. Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus di dokumentasikan pada buku alat.

Jika anda ada kebutuhan Jasa Kalibrasi Water Bath jangan segan untuk menghubungi kami BMD Laboratory,  Silahkan klik kontak atau hubungi kami di no tlp: 021-7563091.

Cara dan Teknik Kalibrasi Timbangan Neraca (Massa)

Cara dan Teknik Kalibrasi Timbangan Neraca (Massa) – Seperti yang kita ketahui kalibrasi merupakan suatu proses verifikasi yang  menerangkan bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai  dengan  rancangannya. Biasanya dilakukan dengan membandingkan suatu standard yang terhubung dalam standard nasional maupun internasional serta baan-bahan acuan yang tersertifikasi. Dalam sistem manajemen mutu membutuhkan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terkdokumentasi  dari semua perangkat atau instrumen pengukuran. Sesuai standard ISO 9001 serta ISO 17025 memerlukan kalibrasi yang efektif. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap instrumen  khususnya  pada timbangan perlu dikalibrasi ketika :

  • Instrumen timbangan meruoakan perangkat baru
  • Suatu perangkat setiap waktu penggunaan
  • Ketika perangkat timbangan mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
  • Dan ketika hasil observasi dipertanyakan

Proses kalibrasi pada timbangan  disesuaikan dengan jenis dari timbangan yang akan digunakan. Lebih jelasnya kita dapat klasifikasikan kalibrasi pada timbangan atau neraca:

1. Kalibrasi pada Timbangan Analitik ( Analitycal Balance)

Proses mengkalibrasinya yakni pada anak timbangan standard yang bersertifikat kelas M, yang memperlihatkan nilai nominal setiap anak timbangan , standard deviasi serta nilai normalnya. Berikut langkah yang dilakukan dalam mengkalibrasi anak timbangan (analiytical balance)

  • Memeriksa titik nol, jarum penunjuk angka harus menunjukan angka nol
  • Menaruh anak timbangan standard yang teringan di sebelah kiri dan anak timbangan yang dipakai sehari-hari di sebelah kanan
  • Selanjutnya baca dan catat hasilnya
  • Ulangi penimbangan dengan anak timbangan standard yang lebih berat
  • Anak timbangan dianggap masih tepat bila berat yang ditunjukan oleh anak timbangan tidak menyimpang lebih besar dari 0,1 % dari berat masing-masing anak timbangan standard

2. Kalibrasi Pada Timbangan Elektrik (electrical Balance)

Proses kalibrasi neraca bisa dilakukan setiap hari menggunakan anak timbangan standard yang memiliki  sertifikat S Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  • Melakukan penimbangan anak timbangan standard S
  • Mencatat hasil penimbangan
  • Mengulanginya sampai 5 kali penimbangan
  • Kemudian menghitung nilai rata-rata
  • Toleransi perbedaan yang masih dapat diterima adalah sebagai berikut :
  • Anak timbangan berbobot 1-5 mg ± 0,014 mg
  • Anaka timbangan berbobot 100-500 mg ±0,025 mg
  • Anak timbangan berbobot 1-5 g ± 0,054 mg

Jika anda ada kebutuhan Jasa Kalibrasi Timbangan (Neraca) jangan segan untuk menghubungi kami. Silahkan klik kontak atau hubungi kami di no tlp: 021-7563091.

Memahami Apa Itu Validasi Serta Kalibrasi

Dalam melakukan riset baik itu dalam bidang kimia farmasi dan pangan pastinya memiliki tujuan yang pada prinsipnya adalah mencari nilai sebenarnya dalam suatu parameter kimiawi. Nilai sebenarnya merupakan nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan terdefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada kuantitas tersebut diukur. Sementara beberapa contoh paramater yang dapat ditentukan secara analitik seperti konsentrasi, pH, suhum titik didih, kecepatan reaksi, dan lain-lain. Seperti pada bisanya dalam suatu pengamatan eksperimen secara umum, hasilnya diperoleh tentunya tidak lepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter sebenarnya yang akan ditentukan dalam suatu perhitungan analitik tersebut merupakan  suatu ukuran yang ideal. Nilai ideal yang dimaksud hanya bisa diperoleh jika semua  penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan dan jumlah populasi tidak terbatas. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kesalahan dalam pengukuran antara lain : bahan kimia, peralatan, pemakai dan kondisi pengukuran serta beberapa faktor lainnya.Nah salah satu cara untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik adalah dengan proses kalibrasi.

Pada hakikatnya validasi merupakan suatu konfirmasi pengujian dan pengadaan bukti yang obyektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi validasi terdiri dari beberapa langkah nyata yakni : validasi perangkat lunak, validasi perangkat keras, validasi metode, serta kesesuaian sistem.

Sementara itu kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasanya dilakukan dengan cara membandingkan suatu standard yang tertelusur ke standard nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Pada dasarnya Sistem Manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif  dan termasuk didalamnya yakni kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi untuk semua perangkat pengukuran.

Sementara itu kita juga perlu mengetahui apa itu verifikasi, karena dalam sebuah riset nantinya juga perlu adanya verifikasi. Verifikasi merupakan suatu uji kinerja metode yang standard. Verifikasi ini merupakan suatu metode yang standard yang bermaksud dalam membuktikan bahwa dalam sebuah laboratorium memiliki data kinerja . Hal ini dikarenakan setiap laboratorium memiliki kondisi serta kompetensi personal yang berbeda pula. Adapun dalam melakukan proses verifikasi perlu memperhatikan metode tersebut apakah sudah presisi maupun akurat.

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00