Cara dan Teknik Kalibrasi Timbangan Neraca (Massa)

Cara dan Teknik Kalibrasi Timbangan Neraca (Massa) – Seperti yang kita ketahui kalibrasi merupakan suatu proses verifikasi yang  menerangkan bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai  dengan  rancangannya. Biasanya dilakukan dengan membandingkan suatu standard yang terhubung dalam standard nasional maupun internasional serta baan-bahan acuan yang tersertifikasi. Dalam sistem manajemen mutu membutuhkan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terkdokumentasi  dari semua perangkat atau instrumen pengukuran. Sesuai standard ISO 9001 serta ISO 17025 memerlukan kalibrasi yang efektif. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap instrumen  khususnya  pada timbangan perlu dikalibrasi ketika :

  • Instrumen timbangan meruoakan perangkat baru
  • Suatu perangkat setiap waktu penggunaan
  • Ketika perangkat timbangan mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
  • Dan ketika hasil observasi dipertanyakan

Proses kalibrasi pada timbangan  disesuaikan dengan jenis dari timbangan yang akan digunakan. Lebih jelasnya kita dapat klasifikasikan kalibrasi pada timbangan atau neraca:

1. Kalibrasi pada Timbangan Analitik ( Analitycal Balance)

Proses mengkalibrasinya yakni pada anak timbangan standard yang bersertifikat kelas M, yang memperlihatkan nilai nominal setiap anak timbangan , standard deviasi serta nilai normalnya. Berikut langkah yang dilakukan dalam mengkalibrasi anak timbangan (analiytical balance)

  • Memeriksa titik nol, jarum penunjuk angka harus menunjukan angka nol
  • Menaruh anak timbangan standard yang teringan di sebelah kiri dan anak timbangan yang dipakai sehari-hari di sebelah kanan
  • Selanjutnya baca dan catat hasilnya
  • Ulangi penimbangan dengan anak timbangan standard yang lebih berat
  • Anak timbangan dianggap masih tepat bila berat yang ditunjukan oleh anak timbangan tidak menyimpang lebih besar dari 0,1 % dari berat masing-masing anak timbangan standard

2. Kalibrasi Pada Timbangan Elektrik (electrical Balance)

Proses kalibrasi neraca bisa dilakukan setiap hari menggunakan anak timbangan standard yang memiliki  sertifikat S Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  • Melakukan penimbangan anak timbangan standard S
  • Mencatat hasil penimbangan
  • Mengulanginya sampai 5 kali penimbangan
  • Kemudian menghitung nilai rata-rata
  • Toleransi perbedaan yang masih dapat diterima adalah sebagai berikut :
  • Anak timbangan berbobot 1-5 mg ± 0,014 mg
  • Anaka timbangan berbobot 100-500 mg ±0,025 mg
  • Anak timbangan berbobot 1-5 g ± 0,054 mg

Jika anda ada kebutuhan Jasa Kalibrasi Timbangan (Neraca) jangan segan untuk menghubungi kami. Silahkan klik kontak atau hubungi kami di no tlp: 021-7563091.

Memahami Apa Itu Validasi Serta Kalibrasi

Dalam melakukan riset baik itu dalam bidang kimia farmasi dan pangan pastinya memiliki tujuan yang pada prinsipnya adalah mencari nilai sebenarnya dalam suatu parameter kimiawi. Nilai sebenarnya merupakan nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan terdefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada kuantitas tersebut diukur. Sementara beberapa contoh paramater yang dapat ditentukan secara analitik seperti konsentrasi, pH, suhum titik didih, kecepatan reaksi, dan lain-lain. Seperti pada bisanya dalam suatu pengamatan eksperimen secara umum, hasilnya diperoleh tentunya tidak lepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter sebenarnya yang akan ditentukan dalam suatu perhitungan analitik tersebut merupakan  suatu ukuran yang ideal. Nilai ideal yang dimaksud hanya bisa diperoleh jika semua  penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan dan jumlah populasi tidak terbatas. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kesalahan dalam pengukuran antara lain : bahan kimia, peralatan, pemakai dan kondisi pengukuran serta beberapa faktor lainnya.Nah salah satu cara untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik adalah dengan proses kalibrasi.

Pada hakikatnya validasi merupakan suatu konfirmasi pengujian dan pengadaan bukti yang obyektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi validasi terdiri dari beberapa langkah nyata yakni : validasi perangkat lunak, validasi perangkat keras, validasi metode, serta kesesuaian sistem.

Sementara itu kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasanya dilakukan dengan cara membandingkan suatu standard yang tertelusur ke standard nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Pada dasarnya Sistem Manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif  dan termasuk didalamnya yakni kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi untuk semua perangkat pengukuran.

Sementara itu kita juga perlu mengetahui apa itu verifikasi, karena dalam sebuah riset nantinya juga perlu adanya verifikasi. Verifikasi merupakan suatu uji kinerja metode yang standard. Verifikasi ini merupakan suatu metode yang standard yang bermaksud dalam membuktikan bahwa dalam sebuah laboratorium memiliki data kinerja . Hal ini dikarenakan setiap laboratorium memiliki kondisi serta kompetensi personal yang berbeda pula. Adapun dalam melakukan proses verifikasi perlu memperhatikan metode tersebut apakah sudah presisi maupun akurat.

Teknik dan Cara Kalibrasi Gelas Ukur

Teknik dan Cara Kalibrasi Gelas Ukur – Seperti yang  kita ketahui bahwa kalibrasi merupakan kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukan pada instrumen ukur atau nilai yang  terwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan besaran yang diukur). Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standard yang terhubung dengan standard nasional serta internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Kalibrasi pada glassware dapat dilihat dari macam-macam kaca atau gelas yang dapat digunakan untuk membuat alat ukur gelas tersebut yakni.

  • Soft glass atau sodaline glass ( kaca lunak ), direkomendasikan bahwa peralatan volumetrik gelassoda-laime direkalibrasi setelah 5 tahun penggunaan kecuali bila kondisi frosting yang terlihat pada saat kering teramati telah terjadi lebih cepat dari 5 tahun.
  • Barosilicate glass (kaca dengan kualitas), namun untuk gelas barosilikat direkomendasikan rekalibrasi dilakukan setelah 10 tahun penggunaan bagaimanapun sifat tampaknya.

Dalam meminimalisir masalah kita dapat melakukan kalibrasi yakni dengan mengukur volume yang nyata dikeluarkan atau  terkandung dengan menimbang massa air.  Beratnya bisa dilakukan dengan akurasi yang sangat baik dan mengetahui densitas air yang dapat kita hitung volume massa air yang diberikan. Dengan demikian kita dapat menentukan kapasitas pasti dari gelas ukur tersebut. Secara prisnsipil kalibrasi pada glassware dilakukan dengan melakukan bobot suatu volume air destilan yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Selanjutnya bobot ini dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.

Adapun saat kita melakukan proses kalibrasi pada glassware kita perlu memperhatikan beberapa cara berikut ini:

  1. Membersihkan alat gelas yang akan kita kalibrasi dengan mencucinya menggunakan larutan pencuci yang disesuaikan dengan jenis kotoran, selanjutnya glassware dikeringkan
  2. Pada proses penimbangan harus dilakukan dalam waktu singkat (repeatability condition)
  3. Tuangkan larutan aquadest dengan menggunakan bantuan pipet yang bersih juga sampai tanda batas yang diinginkan
  4. Cek volume secermat mungkin untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan paralaks
  5. Lakukan pengukuran suhu kamar ( suhu aquadest akan sama dengan suhu kamar )
  6. Prosedur  penimbangan di atas harus diulangi dengan jumlah pengurangan (n) yang memadai dalam memperoleh ketidakpastian pengukuran yang dikehendaki oleh laboratorium
  7. Terakhir kita gunakan tabel hitungan volume dan berat (bj) aquadest pada berbagai suhu. Dan untuk massa air dapat dikonversi ke volume dengan persamaan = m/d ; dimana V merupakan volume, m merupakan massa air dan d adalah densitas air pada suhu yang diberikan.selanjutnya dicari standard deviasi dan % kesalahan

Adapun kalibrasi diperlukan sangat tergantung pada umur alat ukur, kinerjanya, demikian juga dengan pabrikannya  pun dapat menentukan interval kalibrasi pada alat.

Jika anda ada kebutuhan Jasa Kalibrasi Gelas Ukur jangan segan untuk menghubungi kami. Silahkan klik kontak atau hubungi kami di no tlp: 021-7563091.

Cara dan Teknik Kalibrasi Liquid In Glass Thermometer atau Thermometer Gelas (Glass Thermometer)

Cara dan Teknik Kalibrasi Liquid In Glass Thermometer atau Thermometer Gelas (Glass Thermometer)Thermometer Gelas merupakan alat pengukur suhu udara atau derajat  panas yang berupa tabung kaca berongga tertutup yang berisi cairan tertentu, cairan tersebut biasanya berupa air raksa (mercuri) atau alkohol. Cara kerja thermometer gelas adalah zat cair akan memuai apabila suhu meningkat dan akan menyusut apabila suhu menurun, namun zat cair akan berada pada kondisi awal apabila belum terjadi perubahan suhu. Nilai suhu akan terukur nilainya pada sekala thermometer sesuai dengan keadaan lingkungan. Thermometer yang akan di bahas di sini adalah Thermometer air raksa yang umumnya menggunaknan sekala suhu Celcius atau Fahrenhhait. Celcius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Cairan yang di pakai dalam thermometer ini adalah cairan yang mempunyai koefisien tinggi, sehingga bisa di gunakan pada rentang suhu yang tinggi. Rentang ukurnya sekitar 30oC sampai 100oC.

Untuk menjaga keakuratan dari kerja atau fungsi thermometer maka thermometer harus dipelihara dan dikontrol. Cara pemeliharaannya adalah dengan kalibrasi. Agar di ketahui apakah alat yang di pakai masih bisa digunakan atau tidak berdasarkan fungsi dan peruntukanya. Dimana prosedur pengkalibrasian ini bertujuan untuk membandingkan nilai pembacaan thermometer yang di kalibrasi dengan penunjukan pada thermometer standar. Secara prinsip kalibrasi juga bisa dilakukan secara internal sebagai bentuk verfikasi sebelum sebuah alat digunakan, untuk memulai internal Kalibrasi Liquid In Glass Thermometer (Thermometer Gelas) adalah dengan menyiapkan peralatan seperti kain pembersih atau tissue, penjepit thermometer, thermometer terkalibrasi disertai sertifikat Uji Operasional, thermometer yang akan di kalibrasi, media pemanas (water batch). Setelah peralatan siap maka langkah kerjanya adalah:

  1. Pasang power listrik pada media/alat pemanas, setting pada suhu yang diinginkan, kemudian tekan tombol switch pada posisi “ON”.
  2. Periksa thermometer yang dikalibrasi, catat merk, nomor seri, rentang ukur dan ketelitian pada lembar kerja.
  3. Celupkan/pasang thermometer standard dan thermometer yang dikalibrasi didalam media/alat pemanas water bath, jarak antara keduanya sedekat mungkin.
  4. Pencelupan thermometer gelas standar atau thermometer yang dikalibrasi sesuai dengan sistem yang tertera pada thermometer gelas tersebut (total atau parsial) Tunggu suhu pada setting yang diinginkan sampai suhu stabil.
  5. Baca nilai penunjukan suhu thermometer standar dan thermometer yang dikalibrasi, catat pada kertas lembar kerja.
  6. Bandingkan nilai pembacaan thermometer yang dikalibrasi dengan penunjukan pada thermometer standar dan catat pada lembar pengambilan data.
  7. Ulangi pembacaan nilai penunjuk suhu diatas sebanyak minimal 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu pembacaan selama 5 (lima) menit.
  8. Naik/turunkan setting suhu berikutnya apabila dikehendaki beberapa titik suhu kalibrasi.

Itulah sedikit gambaran sederhana dalam melakukan internal Kalibrasi Liquid In Glass Thermometer (Thermometer Gelas). Jika anda membutuhkan Eksternal Kalibrasi Liquid In Glass Thermometer (Thermometer Gelas) silahkan hubungi kami di Kontak Informasi…

Sejarah, Definisi dan Pengertian Kalibrasi

Sejarah, Definisi dan Pengertian Kalibrasi – Kalibrasi mulai dikenal kira-kira pada abad 4000 tahun SM yaitu pada saat kerjaaan Mesir Kuno. Saat itu terdapat piramida yang merupakan sebagai tempat pemakaman raja-raja di era pemerintahan Mesir kuno yang tersusun atas balok-balok batu yang cukup rapi tertata. Karena antara satu piramida dengan yang lain memiliki ukuran panjang balok batu yang berbeda-beda disebabkan karena ukuran panjang lengan raja yang berkuasa saat itu berbeda antar generasi, dimana hal tersebut dijadikan sebagai dasar ukuran yang dikenal dengan istilah cubit. Dan pada akhirnya diturunkan menjadi kaki, jengkal, tangan dan jari (telunjuk). Melihat kerumitan yang terjadi, dimulai saat itu untuk menggunakan istilah mengkalibrasi ukuran balok yang dilakukan setiap bulan purnama. Di Indonesia sendiri perkembangan dan sejarah kalibrasi pun juga sudah dimulai disaat jaman leluhur, dimana seperti yang kita ketahui masing-masing daerah di Indonesia memiliki satuan ukur sendiri-sendiri yang memiliki nilai yang tidak sama. Contoh misalnya pada suku jawa dikenal satuan pengukuran seperti: depa, jawa/smuatera dikenal satuan ukur: kilan/jengkal, jawa barat dikenal bata/tumbak dan lain sebagainya.

Berdasarkan ISO/IEC 17025:2017 definisi dari kalibrasi adalah sebagai rangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara Nilai yang ditunjukan suatu instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili bahan ukur dengan nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur pada kondisi tertentu. Secara garis besar kalibrasi merupakan suatu kegiatan dalam menentukan kebenaran secara konvensional nilai penunjukan alat ukur serta bahan ukur melalui cara membandingkan terhadap sesuatu standard  ukur yang mampu telusur (treceable) terhadap standard nasional maupun tingkat internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan  yang tersertifikasi. Adapun tujuan dalam mengkalibrasi yakni untuk mencapai ketelusuran pengukuran serta menentukan (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur, selain itu juga menjamin hasil temuan disesuaikan dengan standard Nasional maupun Internasional. Selain itu perlu kita ketahui manfaat dari Kalibrasi berikut ini:

  • Menjaga instrumen ukur serta bahan ukur agar kondisinya tetap sesuai dengan spesifikasinya
  • Membantu dalam mendukung sistem mutu yang diterapkan diberbagai industri pada peralatan laboratorium serta produksi yang dimilikinya
  • Untuk mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai yang ditunjukan oleh alat ukur sehingga kita bisa mengetahui kelayakan dari alat ukur apakah alat tersebut masih layak untuk digunakan atau perlu adanya perbaikan

Itulah sedikit ulasan Sejarah, Definisi dan Pengertian Kalibrasi yang bisa kami bahas pada kesempatan saat ini semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi kita bersama.

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00