Manfaat Alat Ukur Dalam Kalibrasi

Kata kalibrasi tentunya masih sangat asing di kalangan masyarakat awam, berbeda dengan kalangan laboratorium kata kalibrasi harus wajib diketahui. Setiap alat yang telah dikalibrasi akan memperoleh sertifikat dengan sertifikat ini akan mempermudah penelusuran alat ukur kebenaran alat ukur. Keakuratan setiap alat ukur menurun dari waktu ke waktu, ini dapat disebabkan oleh sengatan listrik dan lingkungan penggunaanya. Sehingga alat ukur harus dikalibrasi secara periodic untuk memastikan bahwa kesalahan yang terkait dengan pengukuran berada dalam kisaran yang dapat diterima.

 

Alat ukur yang telah dikalibrasi nilai ukurnya dapat dipantau, sehingga dapat diambil tindakan bila penyimpangan toleransi yang diijinkan telah diluar spesifikasi standarnya. Berikut manfaat kalibrasi secara umum yaitu: (1) Dapat mendukung sistim mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. (2) mengetahui nilai penyimpangan yang ada pada alat ukur. (3) Menjaga kondisi alat ukur agar sesuai dengan spesifikasinya.

Secara khusus manfaat yang di peroleh bagi perusahaan manufacture yaitu: (1) untuk pemenuhuan kualifikasi persyaratan ISO/QMS. (2) untuk menyakinkan hasil dari output produksi. (3) menyakinkan bahwa alat ukur yang dipakai sudah sesuai. (4) menyakini pembuatan laporan berdasarkan laporan yang akurat. Sedangkan bagi perdagangan manfaat dari kalibrasi itu sendiri adalah menyakinkan keakurasian pengukuran barang yang diperdangangan.

Biaya maupun risiko alat ukur yang tidak terkalibrasi bisa jauh lebih tinggi daripada alat yang telah terkalibrasi. Oleh karena itu, disarankan alat ukur itu harus dikalibrasi secara teratur oleh laboratorium yang sudah terakditasi oleh KAN (Komisi Areditasi Nasional) dan memiliki reputasi yang baik.

 

 

Head Office / Laboratory

BMD Building Centre

Jl. Raya Serpong, Batan Indah, Blok F, No. 90 Tangerang Selatan

Phone : 021-2943 2092  Hp: 0813 2000 2848

Email : [email protected]

Perbedaan Service/Perbaikan Dengan Kalibrasi

Service sering juga dikatakan sebagai perbaikan. Perbaikan/service dapat diartikan sebagai pemulihan suatu kondisi peralatan atau permesinan yang telah mengalami kerusakan atau penurunan performa sehingga tetap atau mendekati keadaan semula. Perbaikan memungkinkan akan terjadinya pergantian bagian spare part.

Tujuan dari Service/perbaikan ialah (1) agar alat beroperasi dengan baik sesuai dengan tujuan alat tersebut. (2) agar alat dapat digunakan tanpa kendala/eror (3) dan menghemat biaya yang dikeluarkan untuk mengganti komponen daripada beli alat baru.

Tidak semua perbaikan dapat diselesaikan dengan cara mudah, tergantung tingkat kesulitan dan kerumitan dari alat ukur tersebut. Tingkat kesulitan tersebutlah yang membuat perbedaan dari setiap jenis perbaikan, mulai jenis perbaikan ringan, sedang, sampai yang paling berat.

Perbaikan berbeda dengan kalibrasi, kalibrasi adalah menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat melalui cara perbandingan dengan standar ukurnya yang tertelusur ke standar nasional/internasional. Kalibrasi bisa membandingkan standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional, serta mengikuti petunjuk didalam ISO/IEC 17025:2008.

Tujuan dari kalibrasi ialah (1) menentukan penyimpangan kebenaran nilai penunjukan suatu instrument ukur, (2) menjamin setiap hasil pengukuran sesuai standar nasional maupun internasional, (3) menetukan apakah alat masih layak digunakan sesuai dengan fungsinya.

Kalibrasi di Indonesia sendiri terdiri dari dua jenis kalibrasi, yang pertama kalibrasi teknis yaitu kalibrasi peralatan alat ukur yang tidak langsung berhubungan dengan dunia perdagangan. Dilakukan oleh laboratorium kalibrasi yang sudah terakditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional). Yang kedua kalibrasi legal yaitu kalibrasi alat ukur untuk keperluan perdagangan yang dilakukan oleh Direktorat Metrologi – Depdag.

Disini dapat kita simpulkan kalibrasi dan service berbeda dimana kalibrasi adalah untuk membandingkan alat ukur dengan alat standar yang tertelusur kesatuan nasional/internasional sehingga kita bisa menentukan penyimpangan kebenaran nilai penunjukan suatu alat. Sedangkan Service/perbaikan adalah untuk pemulihan suatu kondisi peralatan yang telah mengalami kerusakan atau penurunan performa sehingga alat tersebut mendekati seperti semula atau baru dan dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan tujuan alat tersebut.

 

Head Office / Laboratory

BMD Building Centre

Jl. Raya Serpong, Batan Indah, Blok F, No. 90 Tangerang Selatan

Phone : 021-2943 2092  Hp: 0813 2000 2848

Email : [email protected]

Sejarah dan Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong atau sering disebut juga vernier caliper adalah salah satu alat ukur yang ditemukan pertama kali oleh ahli teknik yang berkebangsaan Perancis, orang tersebut bernama Pierre Vernier, dan vernier sendiri dijadikan nama skala pada pembacaan jangka sorong. Pierre Vernier lahir pada 19 Agustus 1580, bertempat di Ornans, Franche-Comté, Spanyol Habsburg kini bernama negara Prancis. Meninggal pada tanggal 14 September 1637 ditempat kelahirannya.

Jangka sorong atau vernier caliper merupakan salah satu alat ukur yang memiliki ketelitian pembacaan mencapai seperseratus milimeter (0,01 mm) untuk jangka sorong digital dan limaperseratus milimeter (0,05 mm) untuk jangka sorong analog. Jangka sorong memliki dua bagian, yaitu: bagian yang diam dan bagian yang bergerak. Pada bagian badan juga terdapat skala nominal pembacaan seperti pada pengaris, untuk membaca hasil pengukuran pada rahang jangka sorong. Pengukuran yang dapat dilakukan oleh jangka sorong, yaitu panjang/jarak, kedalaman, maupun ‘diameter dalam’. Terdapat dua pasang rahang dan tangkai belakang , yang masing-masing mempunyai fungsi, antara lain: untuk pengukuran utama atau rahang yang biasa/sering digunakan untuk mengukur, yaitu mengunakan rahang bagian bawah jangka sorong/sepasang rahang bagian luar, dan untuk pengukuran diameter dalam, yaitu menggunakan rahang bagian atas jangka sorong/sepasang rahang bagian luar pada jangka sorong, ( kedua pasang rahang bisa diaplikasikan untuk pengukuran panjang/jarak), untuk pengukuran kedalaman pada jangka sorong dapat menggunakan tangkai yang terdapat pada belakang alat.

Penggunaan jangka sorong sendiri sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian yang dimiliki oleh pengguna (teknisi), karena hasil pengukuran pembacaan dipengaruhi oleh teknisi dan alat jangka sorong sendiri.

Jangka sorong sendiri memliki dua versi, antara lain: versi analog atau jangka sorong manual dan versi jangka sorong digital.

  1. Jangka sorong analog/manual adalah jenis jangka sorong yang pengunaan dan pembacaannya masih manual, sehingga memerlukan ketelitian yang sangat tinggi pada saat penggunaannya. Dan untuk mengetahui hasil dari pengukuran juga masih harus dihitung secara manual terlebih dahulu dilihat dari badan jangka sorong tersebut.

 

  1. Jangka sorong digital adalah perkembangan dari jenis jangka sorong analog, hanya saja pada jangka sorong digital terdapat display layar yang dapat memunculkan nilai dari benda-benda yang diukur, dan tidak perlu lagi untuk menghitung secara manual. Hal ini sangat membantu dan mempercepat pengukuran.

Kurang lebih begitulah sejarah dan pengertian dari jangka sorong atau vernier caliper.

Jika anda membutuhkan jasa kalibrasi test piece ataupun verifikasi metal detector, jangan ragu untuk menghubungi BMD Laboratory, Jasa kalibrasi berpengalaman, murah, cepat dan tepat, Untuk alat ukur dalam berbagai aplikasi industri dan penggunaan. Jasa kalibrasi meliputi: kalibrasi massa, alat uji kimia, dimensi, waktu, kelistrikan, gaya, volumetrik, suhu dan masih banyak lagi lainya.

Untuk informasi lebih jelasnya  Hub Phone: +6221-2943 2095, 7563091, Fax: +6221-7563291 Mobile: 0813 2000 2848 (Calibration Division) 0813 1516 2493 (Proficiency Test Division) atau kunjungi website: https://www.bmdlaboratory.com dan https://www.bmdstreet.com untuk jasa Training. Dan jika bapak/ibu membutuhkan dan mungkin ingin membeli Alat Ukur & Standar (Dimensi, Massa, Gaya, Tekanan, Suhu, Waktu, Kelistrikan dan lain-lain),  Alat Bantu Medis, Alat Bantu Keperawatan, Alat Bantu Praktikum Kimia/Fisik/Biologi di sekolah dan perguruan tinggi. Silahkan kunjungi website: https://www.bmdstore.com dapatkan harga khusus, discount dan promo menarik setiap bulanya.

Terimakasih.

KALIBRASI TIMBANGAN (BMD Laboratory 2019)

KALIBRASI TIMBANGAN

(Kalibrasi timbangan) Timbangan itu adalah salah satu dari sekian banyak alat ukur yang sering dipakai di dunia industry. Kalibrasi timbangan sangat penting untuk memperoleh hasil penimbangan yang akurat. Mengabaikan aktivitas layanan yang penting ini akan mengubah pengukuran menjadi pekerjaan yang hanya menebak-nebak. Dengan kata lain, menimbang dengan timbangan yang tidak dikalibrasi adalah tindakan sembrono. Seiring waktu, keakuratan timbangan menjadi kurang dapat diandalkan.

Hal ini sehubungan dengan keausan normal yang disebabkan oleh penggunaan rutin dan faktor eksternal seperti guncangan mekanis atau lingkungan yang berbahaya. Kondisi ini dapat mengarah pada degradasi atau penurunan kemampuan timbangan yang cukup cepat dalam waktu lebih lama. Kalibrasi timbangan yang dijadwalkan secara berkala ditambah dengan pengujian rutin yang cukup sering dilakukan akan meningkatkan masa pakai timbangan dan keakuratan penimbangannya secara signifikan.

Dalam istilah sederhana, kalibrasi adalah perbandingan kuantitatif. Untuk memeriksa pembacaan timbangan, anak timbang referensi diletakkan pada pinggan. Kesalahan didefinisikan sebagai selisih antara nilai terukur (pembacaan) dan nilai sebenarnya (anak timbang referensi). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat ingin mengkalibrasi timbangan:

-suhu (25-30)

-kelembaban/RH (55% kurang lebih 10)

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.

Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

Penanganan Timbangan

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.

Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada kepala lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Perhatikan tampilan pada timbangan digital saat Anda menyalakan dan mematikan. Anda perhatikan angka pada layar display timbangan digital saat menimbang dan kemudian kembali ke tampilan ’000′ segera ketika Anda mematikannya.

Bandingkan dengan berat suatu benda yang diketahui secara pasti dan akurat beratnya. Misalnya, jika anda memiliki 10 kilogram dumbbell (alat angkat beban untuk olahraga), meletakkannya di timbangan digital Anda. Jika angka berat menunjukkan angka selain dari 10 kilogram, maka timbangan digital tersebut harus segera dikalibrasi atau diperbaiki. Beberapa timbangan digital memiliki tombol mekanisme untuk kalibrasi pada bagian depan. Jika anda tidak dapat menemukan mekanisme kalibrasi, pada buku manual (petunjuk penggunaan) biasanya ada keterangan yang menyebutkannya.

Untuk timbangan yang membutuhkan ketelitian lebih akurat seperti ons atau gram, diperlukan beberapa tes kalibrasi timbangan digital. Prinsipnya sama dengan cara yang ke-2 diatas. Menggunakan benda pembanding (anak timbang yang sudah dikalib

KALIBRASI TIMBANGAN

(Kalibrasi timbangan) Timbangan itu adalah salah satu dari sekian banyak alat ukur yang sering dipakai di dunia industry. Kalibrasi timbangan sangat penting untuk memperoleh hasil penimbangan yang akurat. Mengabaikan aktivitas layanan yang penting ini akan mengubah pengukuran menjadi pekerjaan yang hanya menebak-nebak. Dengan kata lain, menimbang dengan timbangan yang tidak dikalibrasi adalah tindakan sembrono. Seiring waktu, keakuratan timbangan menjadi kurang dapat diandalkan.

Hal ini sehubungan dengan keausan normal yang disebabkan oleh penggunaan rutin dan faktor eksternal seperti guncangan mekanis atau lingkungan yang berbahaya. Kondisi ini dapat mengarah pada degradasi atau penurunan kemampuan timbangan yang cukup cepat dalam waktu lebih lama. Kalibrasi timbangan yang dijadwalkan secara berkala ditambah dengan pengujian rutin yang cukup sering dilakukan akan meningkatkan masa pakai timbangan dan keakuratan penimbangannya secara signifikan.

Dalam istilah sederhana, kalibrasi adalah perbandingan kuantitatif. Untuk memeriksa pembacaan timbangan, anak timbang referensi diletakkan pada pinggan. Kesalahan didefinisikan sebagai selisih antara nilai terukur (pembacaan) dan nilai sebenarnya (anak timbang referensi). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat ingin mengkalibrasi timbangan:

-suhu (25-30)

-kelembaban/RH (55% kurang lebih 10)

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.

Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

Penanganan Timbangan

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.

Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada kepala lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Perhatikan tampilan pada timbangan digital saat Anda menyalakan dan mematikan. Anda perhatikan angka pada layar display timbangan digital saat menimbang dan kemudian kembali ke tampilan ’000′ segera ketika Anda mematikannya.

Bandingkan dengan berat suatu benda yang diketahui secara pasti dan akurat beratnya. Misalnya, jika anda memiliki 10 kilogram dumbbell (alat angkat beban untuk olahraga), meletakkannya di timbangan digital Anda. Jika angka berat menunjukkan angka selain dari 10 kilogram, maka timbangan digital tersebut harus segera dikalibrasi atau diperbaiki. Beberapa timbangan digital memiliki tombol mekanisme untuk kalibrasi pada bagian depan. Jika anda tidak dapat menemukan mekanisme kalibrasi, pada buku manual (petunjuk penggunaan) biasanya ada keterangan yang menyebutkannya.

Untuk timbangan yang membutuhkan ketelitian lebih akurat seperti ons atau gram, diperlukan beberapa tes kalibrasi timbangan digital. Prinsipnya sama dengan cara yang ke-2 diatas. Menggunakan benda pembanding (anak timbang yang sudah dikalibrasi) untuk menentukan kalibrasi timbangan digital. Biasanya anak timbang yang akurat bisa dibeli juga dari produsen timbangan.

Bila daya listrik timbangan digital hanya menggunakan baterai, segera ganti baterai dengan yang baru. Jadi sebelum dibawa ke tempat servis timbangan digital, ganti dulu baterainya.

rasi) untuk menentukan kalibrasi timbangan digital. Biasanya anak timbang yang akurat bisa dibeli juga dari produsen timbangan.

Bila daya listrik timbangan digital hanya menggunakan baterai, segera ganti baterai dengan yang baru. Jadi sebelum dibawa ke tempat servis timbangan digital, ganti dulu baterainya.

Tags:

Kalibrasi Timbangan

karakteristik suhu oven yang digunakan di Industri maupun laboraturium

@yamato-usa.com

 

Pendahuluan

Oven (enclosure) Merupakan fasilitas teknik yang memungkinakan diwujudkannya nilai nilai suhu udara yang ditentukan secara selektif dalam sebuah volume tertutup dalam suatu rentang kerja yang digunakan untuk Industri maupun Laboraturium.

Panduan ini dibuat untuk penentuan karakteristik suhu oven yang digunakan di Industri maupun laboraturium. Karakteristik yang dimaksud ditentukan pada keadaan tanpa beban dalam keadaan tunak (steady-state) maupun kondisi dinamik.

Penentuan karakteristik suhu ini tidak memperhitungkan parameter lain seperti kelembaban, aliran udara maupun emisifitas dinding yang bisa jadi dapat dikendalikan. Daerah kerja adalah bagian dalam oven yang akan ditentukan karakteristik suhunya, untuk sebagian besar oven ruang kerja adalah keseluruhan dalam oven, dengan menetapkan sistem grading untuk kerja enclosure yang mengacu pada prosedur AS 2853 : 1986 “ enclosure – temperature controlled – performance testing and grading “ sebagai acuan metode kalibrasi Temperature Enclosure.

 

Landasan Teori

 Oven bekerja dengan menggunakan tubular heater dan solid stay relay (SSR) sebagai pengendali panas heater didalam oven dan mengkombinasikan laju udara didalam oven untuk mempercepat proses pengeringan. Dengan memanfaatkan sensor panas untuk mendeteksi perubahan suhu yang terdapat didalam oven. Sensor yang digunakan dalam metode ini adalah sensor panas DTH22. DTH22 merupakan salah satu sensor suhu dan kelembaban yang paling banyak digunakan dalam otomatisasi dan proses kontrol karena terkenal akan keakurasiannya. Cara kerja sensor ini adalah dengan memanaskan ruangan pengeringan secara bertahap, nilai resistensi DTH22 akan turun secara perlahan karena memiliki sebuah NTC dan module yang telah terakurasi yang digunakan sebagai penguatan output dari sensor DTH22 dan diubah menjadi tegangan proporsional. Jadi sensor arus DTH22 bekerja berdasarkan input suhu dan pengontrolan solid stay relay terhadap panas yang dihasilkan oleh tubular heater. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan sensor DTH22 dan penggunaan solid stay relay dapat meningkatkan kestabilan suhu pengeringan dengan mengkombinasikan laju sirkulasi udara dengan menggunakan blower yang dipasang dibagian bawah oven. Sehingga panas dapat merata ke semua bagian dalam oven.

 

 

Kesimpulan

  • Oven bekerja dengan menggunakan tubular heater dan solid stay relay sebagai pengendali panasnya dan dibantu dengan sensor DTH22 untuk mendeteksi perubahan suhu didalam oven, dengan mengkombinasikan laju udara yang dihasilkan dari blower yang dipasang pada bagian bawah oven sehingga suhu dapat stabil dan merata secara maksimal pada semua bagian dalam oven.

 

 

Sumber

 

 

 

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00