Sejarah, Definisi dan Pengertian Kalibrasi – Kalibrasi mulai dikenal kira-kira pada abad 4000 tahun SM yaitu pada saat kerjaaan Mesir Kuno. Saat itu terdapat piramida yang merupakan sebagai tempat pemakaman raja-raja di era pemerintahan Mesir kuno yang tersusun atas balok-balok batu yang cukup rapi tertata. Karena antara satu piramida dengan yang lain memiliki ukuran panjang balok batu yang berbeda-beda disebabkan karena ukuran panjang lengan raja yang berkuasa saat itu berbeda antar generasi, dimana hal tersebut dijadikan sebagai dasar ukuran yang dikenal dengan istilah cubit. Dan pada akhirnya diturunkan menjadi kaki, jengkal, tangan dan jari (telunjuk). Melihat kerumitan yang terjadi, dimulai saat itu untuk menggunakan istilah mengkalibrasi ukuran balok yang dilakukan setiap bulan purnama. Di Indonesia sendiri perkembangan dan sejarah kalibrasi pun juga sudah dimulai disaat jaman leluhur, dimana seperti yang kita ketahui masing-masing daerah di Indonesia memiliki satuan ukur sendiri-sendiri yang memiliki nilai yang tidak sama. Contoh misalnya pada suku jawa dikenal satuan pengukuran seperti: depa, jawa/smuatera dikenal satuan ukur: kilan/jengkal, jawa barat dikenal bata/tumbak dan lain sebagainya.
Berdasarkan ISO/IEC 17025:2017 definisi dari kalibrasi adalah sebagai rangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara Nilai yang ditunjukan suatu instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili bahan ukur dengan nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur pada kondisi tertentu. Secara garis besar kalibrasi merupakan suatu kegiatan dalam menentukan kebenaran secara konvensional nilai penunjukan alat ukur serta bahan ukur melalui cara membandingkan terhadap sesuatu standard ukur yang mampu telusur (treceable) terhadap standard nasional maupun tingkat internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan yang tersertifikasi. Adapun tujuan dalam mengkalibrasi yakni untuk mencapai ketelusuran pengukuran serta menentukan (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur, selain itu juga menjamin hasil temuan disesuaikan dengan standard Nasional maupun Internasional. Selain itu perlu kita ketahui manfaat dari Kalibrasi berikut ini:
- Menjaga instrumen ukur serta bahan ukur agar kondisinya tetap sesuai dengan spesifikasinya
- Membantu dalam mendukung sistem mutu yang diterapkan diberbagai industri pada peralatan laboratorium serta produksi yang dimilikinya
- Untuk mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai benar dengan nilai yang ditunjukan oleh alat ukur sehingga kita bisa mengetahui kelayakan dari alat ukur apakah alat tersebut masih layak untuk digunakan atau perlu adanya perbaikan
Itulah sedikit ulasan Sejarah, Definisi dan Pengertian Kalibrasi yang bisa kami bahas pada kesempatan saat ini semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi kita bersama.