- Pendahuluan
Infrared Thermometer atau disebut juga thermometer laser adalah sebuah alat ukur suhu yang dapat mengukur temperature atau suhu tanpa bersentuhan langsung dengan obyek yang akan diukur suhunya. Perbedaan sensor jenis ini dengan sensor – sensor suhu yang lain salah satunya adalah dari cara kerja sensor, yang mana sensor jenis ini dapat mengukur temperature tanpa melakukan kontak langsung dengan objek / target. Sensor jenis ini juga sering disebut juga dengan Pyrometer.
Desain utama dari alat ini terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang dapat mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukan dalam unit temperature setelah disesuaikan dengan variasi temperature lingkungan . dengan konfigurasi fasilitas pengukur suhu yang bekerja dari jarak jauh tanpa meneyntuh objek. Sehingga dapat berguna mengukur suhu pada keadaan dimana thermocouple/ sensor jenis lainnya tidak dapat digunakan atau tidak dapat menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan, seperti objek yang akan diukur dalam keadaan bergerak, objek dikelilingi medan elektromagnet, objek berada pada hampa udara atau atmosfer buatan, objek dalam atau pada apklikasi dimana dibutuhkan respon yang cepat.
- Pembahasan
ini ketika semua objek memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya akan semakin aktif dan dan semakin banyak pula energi infra merah yang dipancarkan. Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya, temperature objek dapat dibedakan.
Setiap bentuk materi dengan temperature (T) diatas nol absolut memancarkan radiasi infra merah sesuai dengan keadaan suhu. Ini disebut dengan karakteristik radiasi. Penyebab dari hal ini adalah pergerakan molekul, intensitas gerakan ini tergantunga pada suhu objek. Karena gerakan molekul merupakan perpindahan muatan, radiasi elektromagnetik (foton partikel) dipancarkan. Foton bergerak dengan kecepatan cahaya dan berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip optik yang dikenal. Foton dapat dibelokkan, difokuskan dengan lensa, atau dipantulkan dari permukaan reflektif. Spektrum radiasi ini panjang gelombangnya berkisar 0,7-1000 µM. Untuk alasan ini, radiasi ini biasanya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Daerah ini terletak dalam area merah dari cahaya tampak dan karena itu disebut infrared.
Hubungan antara energi pemancar yang nyata dan blackbody dikenal sebagai ε emisivitas (epsilon) dimana nilai maksimalnya adalah 1 (sesuai blackbody yang ideal) dan nilai minimalnya adalah 0. Bahan dengan emisivitas yang kurang dari 1 disebut gray bodies. Bahan yang emisivitas juga tergantung pada suhu dan panjang gelombang disebut non-gray bodies. Jadi, jumlah dari pemancaran yang terdiri dari penyerapan (A), refleksi (R) dan transmisi (T) sama dengan satu.
A+R+T=1
Sensor juga menerima radiasi yang dipantulkan dan juga radiasi yang melewati sasaran.
Bahan yang padat tidak memiliki transmisi dalam rentang inframerah (T = 0). Menurut hukum Kirchoff Diasumsikan bahwa semua radiasi yang diserap oleh bahan yang menyebabkan peningkatan suhu dan kemudian dipancarkan oleh bahan ini. Hasil untuk penyerapan dan pemancaran adalah A<=>E = 1-R . Untuk blackbody ideal juga tidak memiliki reflektansi (R = 0), sehingga E = 1.
Banyak non-logam bahan seperti kayu, plastik, karet, bahan organik, batu, atau beton memiliki permukaan yang hanya bisa sedikit memantulkan dan memiliki emisivitas tinggi antara 0,8 dan 0,95. Sebaliknya, logam yang memiliki permukaan yang mengkilap memiliki emissivities di sekitar 0,1. Termometer IR mengganti ini dengan menawarkan pilihan variabel untuk menetapkan faktor emisivitas. perhatikan gambar berikut.
Specific emission at different emissivities.
- SUMBER
- ASTM E 1256 – 95, “Standard Test Methods for Radiation Thermometers (Single Waveband Type)” January 1996.
- Pratama Febrian, “Pengujian dan Analisis Kalibrasi Thermocoule tipe K dengan Media Horizontal Furnace” Jakarta akan terlihat real tpict baru.
- Scope of Work Instrument Nike Indonesia Laboratory.