Definisi Hardness dan Metode pengujiian Hardness

Definisi Hardness tester merupakan sebuah instrumen yang dipakai untuk menguji seberapa keras sebuah material  sehingga kita bisa mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu bahan.Kekerasan (hardness) sendiri merupakan salah satu sifat mekanik dari suatu bahan (material). Untuk kekerasan sendiri kita harus mengetahuinya khususnya untuk suatu material yang jika digunakan akan mengalami pergesekan (frictional force) dan dilihat dari ukuran sifat mekanisnya material diperolej dari Deformasi plastis( yang akan diberikan dan setelah dilepaskan, tidak akan kembali ke bentuk asal diakibatkan adanya identasi oleh suatu media sebagai alat uji.

Untuk pemakaiannya sendiri hardness tester dipakai pada bidang keilmuan yang berperan penting dalam mempelajarinya adalah ilmu terkait bahan teknik (Metallurgy Engineering). Kenapa dalam bidang ilmu metalurgi diperlukan alat hardness ?  Dikarenakan dalam pengaplikasiannya di dunia manufacturing, material terutama semata diuji dikarenakan ada dua pertimbangan yakni : untuk mengetahui terkait penelitian karakteristik suatu material baru dan juga sebagai bentuk pengujian kualitas supaya dipastikan sample material didapatkan spesifikasi kualitas mutunya tersendiri

 

Pengujian yang sering dilakukan adalah denan cara memberi tekanan tertentu pada sebuah material uji(sample) dimana ada pembebanan tertentu dengan cara mengukur ukuran bekas dari tekanan tadi, cara ini sering disebut cara uji kekerasan dengan penekanan

Arti lain dari kekerasan sendiri merupakan kemampuan dari suatu bahan material untuk memberikan daya tahan terhadap beban atau penetrasi(penekanan). Ada beberapa metode yang sering dipakai dalam pengujian kekerasan antara lain :

 

  • Uji Hardness Tester Brinell (HB/BHN) : merupakan pengujian kekerasan yang memiliki tujuan dalam penentuan kekerasan material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja yang ditekankan terhadap permukaan sebuah material uji. Secara ideal pengujian kekerasan dengan metode Brinnel yang memiliki kekuatan berkisar 500-3000kgf. Untuk identor (bola baja) dibuat keras serta diplating yang terbuat dari bahan Karbida Tungsten
  • Uji Hardness Tester Rockwell (HR/RHN): dalam metode Rockwell terdapat dua macam identor yang ukurannya bervariasi, yaitu :
  • Kerucut intan dengan besar sudut 120° disebut sebagi Rockwell Cone.
  • Bola baja dengan berbagai ukuran yang disebut Rockwell Ball. Dalam proses  pengujian kekerasan dengan metode Rockwell ada dua tahapan       proses pembebanan. Tahap proses pembebanan minor dan mayor. Beban minor sendiri maksimal 10 kg sedangkan beban mayor bergantung pada skala kekerasan   yang digunaan. Pengujian Rockwell sendiri yang biasa dipakai ada 3 jenis, yakni : HRA, HRB dan HRC.
  • Uji Hardness Tester Vikers (HV/VHN) : pada metode ini identor yang dipakai adalah piramida intan. Besar sudut antar permukaan piramida intan yang saling berhadapan adalah 136 derajat
  • Uji Hardness Tester Micro Hardness (jarang ditemukan )

Uji keras merupakan pengujian paling efektif karena dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanik suatu material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada satu titik atau daerah tertentu. Nilai kekerasan yang ditampilkannya cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Dengan demikian, material dapat dengan mudah digolongkan sebagai material ulet atau getas

Bagian Bagian Dari Refraktometer

Refraktometer – merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya

Alat Refraktometer ini ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe, yaitu seorang ilmuan asal German pada awal abad 20 (Sekitar tahun, 2010 an). Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yang merupakan pronsentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar zat terlarut merupakan total dari semua zat atau bahan dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb. Pada dasarnya Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari gula tebu yang terdapat dalam larutan 100g gula tebu. Jadi pada saat mengukur larutan gula, Brix(%) harus benar-benar tepat sesuai dengan konsentrasinya.

Bagian bagian dari Refraktometer

  • Day Light Plate

Pengertian Day light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah mencegah prisma tergores oleh debu atau benda yang asing, dan agar sample yang diteteskan pada prisma tidak jatuh atau tumpah.

  • Prisma

Prisma merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk membaca skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis.

  • Knop Pengatur Skala

Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur skala, lalu diputar-putar hingga specific grafity (rapatan jenis) menunjukkan hasil 1.000.

  • Lensa

Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian handle.

  1. Handle (pegangan)

Handle yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang dilengkapi dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut. Handle berfungsi untuk area memegang refraktometer dan menjaga suhu tetap stabil.  Handle terbuat dari bahan karet karena karet merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat menjaga kestabilan suhu.

  • Biomaterial Skip

Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (200C) dengan range suhu 150C – 280C dan berada di bagian dalam handle.

  1. Skala

Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis(Sp G), indeks refraksi atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle.

  • Lensa Pembesar

Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada di bagian dalam handle.

  • Eye Pieces berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector mata.

Fungsi dan cara penggunaan alat Osciloscope

Osciloscope merupakan instrumen yang biasa digunakan untuk mengukur dan membaca sinyal serta frekuensi listrik, dimana alat ini dilengkapi dengan tabung katode. Perangkat pemancar sinar elektron akan memantulkan sorotan sinar elektron menuju  tabung sinar katode. Pancaran  elektron akan membekas pada layar. Pada rangkaian khusus yang ada pada osciloscope akan mengakibatkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Repeat ini akan mengakibatkan bentuk sinyal terusan sehingga mudah dipelajari

 

Berikut beberapa fungsi/ kegunaan alat osciloscope :

  • Digunakan dalam mengukur besarnya voltage (tegangan) dan relasinya terhadap waktu
  • Dipakai untuk mengukur sinyal yang berosilasi
  • Memeriksa alur suatu sinyal dari sebuah rangkain listrik
  • Untuk membedakan antara arus AC dengan arus DC
  • Untuk mengetahui noise pada sebuah rangkain listrik

Penggunaan osciloscope juga dipakai untuk mengukur rangkaian elektronik semisal pada stasiun pemancar radio, TV, atau dalam pemakaiannya memantau frekuensi elektronik misalnya di rumah sakit dan masih banyak kegunaan lainnya.

Cara mengoperasikan atau penggunaan Osciloscope :

Berikut langkah yang harus diperhatikan  pada saat mengoperasikan Osciloscope :

  • Cek dan pastikan tombol power (ON-OFF) masih pada posisi OFF
  • Pastikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah
  • Putar tombol INTENSITY setting pada posisi tengah
  • Press tombol PULL 5xMAG ke dalam supaya diperoleh posisi normal
  • Press tombol TRIGGERING LEVEL dan set pada posisi AUTO
  • Sambungkan posisi kabel listrik bolak-balik ke stop-kontak ACV
  • Putarlah tombol ON-OFF menjadi posisi ON. Maka sekitar 20 second kemudian satu jalur garis pada layar CRT akan tergambar. Apabila garis ini belum juga terlihat maka lakukan putar tombol INTENSITY searah dengan jarum jam.
  • Sett Focus dan Intensity supaya jalur semakin jelas lagi
  • Sett ulang posisi vertikal dan horisontal disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Sambungkan probe ke input saluran-A/chanel-A (CH-A) atau input saluran B/channel-B (CH-B) sesuai dengan kebutuhan.
  • Sambungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0.5 V
  • Turunkan atau posisikam pelemah vertikal (Vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, kemudian putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A gelombang persegi empat (squeare-wave) akan muncul di layar.
  • Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, maka atur trimmer yang berada pada probe sehingga bentuk gelombang akan terlihat nyata
  • Pindahkan CAL 0.5 Vp-p osciloscop sudah dapat digunakan

Perawatan Osciloscope :

  • Usahakan Osciloscope bekerja pada temperatur 0˚–40˚C dengan kelembaban 85 % RH max.
  • Jangan simpan atau gunakan osciloscope pada daerah medan magnet atau bidang listrik yang memiliki bidang kemagnetan
  • Jangan mempergunakan Osciloscope pada pencahayaan berupa bintik pada waktu yang lama dengan intensitas tinggi.
  • Simpan CRO pada tempat dengan suhu kamar 5˚– 35˚C, dengan kelembaban 95 % RH max.
  • Hindari Osciloscope dari cahaya matahari langsung dan usahakan agar tetap ada sirkulasi udara pada ruang/tempat penyimpanan CRO.

 

Fungsi alat dan prinsip kerja Sphygmomanometer

 

Sphygmomanometer merupakan sebuah instrument yang dipakai pada pengukuran tekanan darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset secara sistem non invasive.

 

Komponen-komponen  Alat

  • Manset
  • Bola tensi
  • Selang
  • Tabung skala
  • Air raksa (Hg)

Prinsip Kerja

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter) sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).

 

Diagram Block

 

Keterangan:

  • Pasien : Obyek manusia yang akan diperiksa tekanan darahnya
  • Cuff : Manset yang berfungsi menahan laju aliran darah
  • Bulb & valve : berfungsi memberi tekanan udara pada cuff dan air raksa
  • Measure unit: ruang bagi air raksa dan melihat salit pengukuran tekanan darah

Sistem Operasional Prosedur (SOP)

  • Orang yang memeriksa, memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
  • Letakan Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
  • Bulb (Kantong karet) selanjutnya dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya. Bulb yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
  • Selanjutnya udara dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
  • Pastikan saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
  • Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.

Cara simple Kalibrasi :

  • Buka penutup tabung air raksa, buka penutup tabung air raksa, selanjutnya keluarkan air raksa dengan hati-hati ke wadah yang aman.
  • Lepaskan, U-Tube, tabung air raksa, selang, bulb, dan manset dari casing Tensimeter.
  • Usahakan untuk membersihkan bagian dalam U-Tube dan tabung air raksa, dari kotoran.
  • Rangkai kembali U-tube, tabung raksa, selang, manset dan bulb, pada casing Tensimeter
  • Isi tabung raksa dengan raksa hingga air raksa mencapai tepat di angka 0
  • Lakukan Kalibrasi dengan Phantom.
  • Pasang Phantom pada sambungan selang Tensimeter
  • Nyalakan Phanthom, tekan tombol Zero, untuk melakukan zeroing.
  • Pasang manset pada objek apa saja sebagai pengganti lengan pasien.
  • Angka pada display harus menunjukkan angka 0 saat zeroing, bila tidak 0, tambah atau kurangi air raksa hingga zeroing menunjukkan angka 0.
  • Pompa Tensimeter, liat posisi air raksa pada tensimeter dan samakan dengan angka yang ditunjukkan phanthom.
  • Air raksa dan phantom harus menunjukkan angka yang sama (toleransi=1)
  • Bila berbeda, tambah atau kurangi air raksa.
  • Setelah selesai tutup kembali tabung air raksa

Peran dan fungsi Piknometer

Peran dan fungsi Piknometer

 

Piknometer merupakan sebuah alat yang biasa dipakai dalam pengukuran nilai massa jenis atau densitas dari suatu fluida

Macam macam fluida yang bisa diukur massa jenisnya, dan yang biasa dipakai dalam sebuah praktikum adalah massa jenis dari  oli serta minyak goreng
Part/bagian dari piknometer terdiri dari 3 anatara lain :

  1. Tutup pikno, berfungsi untuk mempertahankan suhu di dalam piknometer.
  2. Lubang
  3. Tabung atau gelas ukur, untuk mengukur volume cairan yang dimasukkan dalam piknometer.

Berikut ini beberapa langkah dalam menggunakan alat piknometer :

  1. Pastikan berapa volume dari piknometer yang akan digunakan, biasanya ada yang bervolume 25 ml serta 50 ml
  2. Lakukan penimbangan Piknometer dalam keadaan kosong pada sebuah neraca
  3. Masukan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknometer tersebut
  4. Posisikan pas volume fluida yang dimasukan kemudian tutup piknonya
  5. Timbanglah pikno meter yang sudah berisi fluida
  6. Mulai hitung massa fluida yang dimasukan dengan cara mengurangkan massa pikno berisi fluida dengan pikno yang kosong
  7. Jika sudah didapatkan data massa dan fluidanya, maka langkah selanjutnya adalah dengan menentukan nilai rho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan sebagai berikut:

 

Rho (ρ) = m/V

 

Ρ          = g/ cm3

m         = gram

v          = cm3
Massa jenis suatu zat dapat ditentukan dengan berbagai alat, salah satunya adalah dengan menggunakan piknometer. Piknometer merupakan suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol parfum atau sejenisnya. Jadi dapat diartikann disini, piknometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa yang banyak digunakan adalah 10 ml dan 25 ml, dimana volume ini merupakan nilai valid pada temperature yang tertera di piknometer.

 

Piknometer mempunyai kelebihan yaitu larutan uji yang digunakan dalam pengukuran jumlahnya hanya sedikit, selain itu wadah pengukurannya kecil. Metode ini lebih sederhana dan tidak rumit. Kekurangan dari metode ini karena dilakukan penimbangan zat atau larutan uji berulang kali, dan alatnya cenderung sulit untuk dibersihkan dan memerlukan waktu yang lama.

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

Vriska

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00