Kalibrasi Thermometer Gelas

Kalibrasi Thermometer Gelas 
Termometer Glass BMDThermometer Gelas adalah  alat ukur suhu udara atau derajat  panas yang berbentuk tabung kaca berongga tertutup yang berisi cairan tertentu, cairan tersebut biasanya berupa air raksa (Hg) atau alkohol. Sistem kerja dari thermometer gelas adalah zat cair akan memuai apabila suhu meningkat dan akan mengalami penyusutan jika suhu menurun, akan tetapi  zat cair akan berada pada kondisi awal apabila belum terjadi perubahan suhu. Nilai suhu akan terukur nilainya pada sekala thermometer sesuai dengan keadaan lingkungan. Thermometer yang akan di bahas di sini adalah Thermometer air raksa yang umumnya menggunaknan sekala suhu Celcius atau Fahrenhhait. Celcius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Zat cair yang dipakai pada  thermometer ini merupakan zat cair  yang memiliki koefisien tinggi, sehingga bisa di gunakan pada rentang suhu yang tinggi. Rentang titik ukurnya sekitar 30oC sampai dengan 100oC.

Untuk menjaga keakuratan cara kerja atau fungsi thermometer maka thermometer harus dipelihara dan dikontrol. Cara memeliharanya dengan melakukan pengawasan dan melakukan kalibrasi  alat juga mengkomparasi denan  alat lain, supaya diketahui apakah alat yang di pakai masih dapat digunakan atau tidak. Prosedur kalibrasi ini bertujuan untuk membandingkan nilai pembacaan thermometer yang dikalibrasi dengan penunjukan pada thermometer standar. Untuk memulai teknik kalibrasinya adalah dengan menyiapkan peralatan seperti kain pembersih atau tissue, jepitan thermometer, thermometer terkalibrasi disertai sertifikat uji o
perasional, thermometer yang akan di kalibrasi, media pemanas (water bath). Setelah peralatan siap maka langkah kerjanya adalah:

  • Nyalakan power listrik pada media/alat pemanas, setting pada suhu yang diinginkan, kemudian tekan tombol switch pada posisi “ON”.
  • Cek thermometer yang dikalibrasi, catat merk, nomor seri, rentang ukur dan ketelitian pada lembar kerja.
  • Rendam/celupkan thermometer standard dan thermometer yang dikalibrasi didalam media/alat pemanas water bath, jarak antara keduanya sedekat mungkin.
  • Proses pencelupan thermometer gelas standar atau thermometer yang dikalibrasi sesuai dengan sistem yang tertera pada thermometer gelas tersebut (total atau parsial) Tunggu suhu pada setting yang diinginkan sampai suhu stabil.
  • Lakukan pembacaan nilai penunjukan suhu thermometer standar dan thermometer yang dikalibrasi, catat pada worksheet.
  • Komparasikan nilai pembacaan thermometer yang dikalibrasi dengan penunjukan pada thermometer standar dan catat pada lembar pengambilan data.
  • Lakukan pengulangan pembacaan nilai pengukuran suhu diatas sebanyak minimal 3 (tiga) kali dengan jeda waktu pembacaan selama 5 (lima) menit.
  • Upayakan agar naik/turunkan setting suhu berikutnya apabila dikehendaki beberapa titik suhu kalibrasi.

Pentingnya Kalibrasi Alat Oven (Incubator)

Secara umum orang akan percaya apa yang ditunjukan dari suatu alat. Sebagai contoh orang yang awam akan begitu saja percaya angka yang ditunjukan oleh suatu alat misalnya pengatur suhu pada oven atau inkubator. Sejatinya apakah penunjukan tersebut benar-benar nilai temperatur dari alat tersebut ? Jawabannya mungkin dengan proses kalibrasi menjadi solusi sehingga kita mengetahui berapa sich koreksi dari alat oven atau inkubator tersebut.

Pada beberapa tahun yang lalu terjadi suatu peristiwa dimana di sebuainkubatorh rumah sakit ada seorang bayi yang mengalami kematian akibat luka bakar yang cukup serius. Kejadian ini mungkin disebabkan setting suhu yang terlalu tinggi sehingga mengakibatkan luka bakar terhadap kulit si bayi. Kelalain petugas rumah sakit mungkin awalnya menjadi dugaan sebab utama terjadinya kematian pada bayi. Akan tetapi jika ditelusur lebih lanjut ternyata bukan hanya dikarenakan faktor human of error saja akan tetapi adanya koreksi suhu pada alat oven / inkubator ditambah lagi ketidaktahuan petugas rumah sakit akan alat yang dipergunakan. Oleh karena itu sekarang ini dalam persyaratan akreditasi sebuah rumah sakit, diatur agar alat-alat kesehatan yang ada di rumah sakit harus terkalibrasi oleh sebuah laboratorium yang juga sudah terakreditasi oleh KAN

Kalibrasi untuk kasus seperti incubator melakukan pengujian untuk mengetahui

  1. Adanya Ketidakpastian, misalnya suhu pada ruangan oven tidak akan selalu sama 200° Sebagai contoh Alat standar uji yang dimiliki sebuah laboratorium, memiliki kemampuan membaca pergerakan suhu setiap 1 detik, maka ketika kita memasang alat standar uji selama 5 menit, kita akan bisa mengetahui besaran pergerakan suhu per detik, sehingga bisa diketahui rentang perbedaan suhu selama 5 menit ( variasi total / Variasi Overall  berdasarkan reff Acuan Standar internasional AS2853). Bayangkan bila suhu incubator dipasang/ Diset pada 35° C, rata-rata suhu pengujian bisa saja tepat 35°C, namun ternyata besaran pergerakan suhu adalah 30 ?C – 40  ?C (adanya variasi suhu dan ketidakpastian ), berarti bayi akan merasakan panas antara 30 ?C – 40  ?C atau 35°C ± 5 °C.
  2. Penyimpangan rata-rata dari suatu alat,  misalnya parameter alat 100° C , sedangkan rata-rata pengukuran menggunakan alat standar uji menyatakan hasilnya 115°C, maka dikatakan alat menyimpang + 15°C.
  3. Variasi suhu dalam satu ruang. Misalnya berapa besaran suhu di pojok kanan (atas, bawah,  tengah), pojok kiri (atas, bawah, tengah) , di tengah ? Mungkinkah suhu di tempat bayi tidur lebih panas daripada suhu di bagian pinggir ? Oleh karena itu pengukuran suhu perlu juga dilakukan di 10 titik area  yang berbeda di dalam satu ruang( jumlah titik sensor  dihitung sesuai volume ruangan oven/incubator, reff AS 2853.

Dengan memahami pentingnya melakukan kalibrasi parameter pada alat, maka kitapun bisa ikut berpartisipasi untuk menciptakan proses tanpa kesalahan. Apalagi jika kesalahan bisa berakibat fatal.

Metode Kalibrasi Stopwatch Perbandingan Langsung

Dalam Proses kalibrasi stopwatch dapat dibedakan menjadi 3 metode yaitu :

  1. Metode Perbandingan Langsung : dimana prosesnya adalah dengan cara membandingan pembacaan atau penunjukan stopwatch yang dikalibrasi dengan menggunakan sebuah standard yang sudah tertelusur.
  2. Metode Penjumlahan (Totalyze) : sebuah metode dimana prosesnya memerlukan sebuah pembangkit sgnal synthesized, counter, serta frekuensi standar frekuensi yang tertelusur
  3. Metode Time Base, prosesnya adalah dengan membandingkan frekuensi time base dari stopwatch yang dikalibrasi dengan sebuah standar yang sudah tertelusur.

Namun untuk sekarang ini yang akan dibahas adalah Metode Kalibrasi Stopwath dengan perbandingan langsung. Adapun untuk referensi yang biasa dikalibrasi seperti : sinyal waktu audio dari radio, sinyal waktu audio dari telepon, serta time display dari radio controlled clock atau dari situs sebagai referensi kalibrasi stopwatch

Prosedur KaKalibrasi stopwatch Perbandingan Langsunglibrasi Stopwatch dengan Metode Perbandingan Langsung :

  1. Pada saat sudah di penghujung jam tayang, telepon atau mendengarkan siaran radio dari sumber yang tertelusur pada waktu yang tepat
  2. Nyalakan tombol start stopwatch dengan menekannya pada saat sinyal menunjukan waktu dan tulisannya secara seksama.
  3. Press tombol stop pada stopwatch setelah ada nada dan tuliskan kembali waktu berhentinya stopwatch.
  4. Kurangi waktu berhenti display dengan tombol start ditekan, bandingkan interval waktu ini dengan interval waktu yang tertera pada display stopwatch
  5. Apabila kedua nilai interval waktu pengukuran stopwatch dengan pengukuran operator sama atau tidak sama tapi masih di bawah toleransi yang diijinkan, stopwatch tersebut dinyatakan lulus kalibrasi. Namun jika tidak perlu dilakukan resetting atau hasilnya ditolak.

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dengan menggunakan metode kalibrasi perbandingan langsung :

Kelemahannya :

Memiliki ketidakpastian yang cukup besar karena reaksi atau koreksi dari operator yang melakukan kalibrasi terutama pada saat mengkalibrasi dengan interval waktu yang kecil.

Perbedaan Prinsip Kerja Stopwatch Digital dan Analog

 

Stopwatch Digital dan AnalogStopwatch merupakan sebuah alat yang digunakan dalam mengukur interval waktu.Untuk jenisnya sendiri stopwatch diklasifikasikan menjadi dua yakni stopwatch model digital serta stopwatch analog (dial). Prinsip kerjanya stopwatch dibagi menjadi 4 elemen yaitu sumber daya, time base, counter, serta sebuah display (layar penunjuk)

 

Karakteristik stopwatch diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dapat dilihat sebagai berikut :

Karakteristik

Type Digital

Type Analog

Interval waktu minimum Intervalnya 48 jam tanpa mengganti baterai 3  Jam tanpa pengulangan
Prinsip Pengoperasian Pengukuran waktu dengan osilator time base Pengukuran waktu dengan perpindahan secara mekanis
Kristal
  • Sebagai pelindung layar
  • Menjadikan pengamatan semakin tepat
  • Dimungkinkan ada yang berwarna
  • Memungkinkan adanya pembesaran
  • Fungsi kristal sebagai lempeng pelindung jam
  • Membuat pengamatan semakin tepat
  • Harus selalu bersih serta tidak berwarna
Penunjukan Tersedia karakter yang dibatasi antara lain untuk jam, menit dan sekon (“:”)
  •   Permukaan harusnya putih
  • Tanda selesai atau berhenti harusnya warna merah atau hitam
  • Jarum harus berwarna hitam atau merah

 

Sistem kerja Stopwatch Digital :

  1. Sumber daya yang dipakai dalam mengoperasikannya adalah dengan menggunakan suplay daya dari sebuah baterai. Dimana suplay daya dari baterai akan men-suplay daya bagi oscilator, counter, serta sirkuit display.
  2. Time base yang sering digunakan adalah dengan menggunakan oscilator kristal quartz yang memiliki frekuensi nominal 32 768 Hz
  3. Pada Sirkuit counter terdiri dari pembagi digital yang menghitung oscilasi time base untuk setiap periode yang berhubungan dengan tombol start atau stop
  4. Pada display seringnya terdiri dari 7 atau delapan digit

Sistem kerja Stopwatch Analog :

  1. Sumber daya yang dipakai merupakan gulungan pegas helical yang menyimpan energi dari pergerakan pegas
  2. Time base biasanya roda keseimbangan yang memiliki fungsi seperti puntiran bandul
  3. Kecepatan pegas membuka dipengaruhi oleh roda keseimbangan yang didesign untuk menghasilkan oscilasi dengan perioda yang tetap dan konstan
  4. Counter tersusun atas deretan persneling yang membagi kecepatan putaran dari pelepasan roda ke kecepatan putaran secara teliti untuk penunjukan detik, menit dan jam

Pengertian dan Sumber Ketidakpastian Caliper

Dial caliper atau jangka sorong merupakan salah satu peralatan instrumentasi yang berfungsi mengukur diameter suatu benda dari sisi dalam, sisi luar dan kedalaman celah suatu benda atau lubang pada suatu benda. Setiap dial caliper yang digunakan baik sebelum atau sesudah digunakan pada periode tertentu, alat ukur dial calliper ini harus dilakukan kalibrasi sesuai standar nasional ataupun internasional. Agar mengetahui seberapa jauh penyimpangan suatu alat pada dasarnya kalibrasi merupakan kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi

Adapun Sumber Sumber Ketidakpastian Pengukuran pada Dial Caliper.

  1. pengulangan pengukuran(Repeatability)

merupakan adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan                     sebagai satuan. Sehingga dapat di hitung dengan persamnaan:

Capture

  1. Ketidakpastian baku gauge block

Karena sertifikat kalibrasi gauge block menyatakan terhadap spesifikasi suatu alat standar bahwa gauge block             tersebut memenuhi spesfikasi sebagai gaugeblock kelas 0, yaitu panjang gauge blockberada dalam rentang ±                0,8 μm dari panjang nominalnya. Dalam spesifikasi tersebut dinyatakan sebagai batas atas dan batas bawah               rentang ketidakpastian:

Cture

  1. Ketidakpastian baku resolusi Dial caliper

skala terkecil Dial caliper dari alat  0,05 mm sehingga nilai setengah divisi resolusi Dial caliper adalah 0,025                 mm atau 25 μm, maka dapat di hitung dengan persamaan.

Caphdfhture

  1. Ketidakpastian baku pengaruh temperatur

Perbedaan temperatur antara dial caliper dengan gauge block berada dalam rentang ±2C. Maka dapat hitung              dengan  persamaan:

Caphfdfhture

  1. Ketidakpastian baku pengaruh mekanik

dalam melakukan kalibrasi ini mencakup gaya tekan pada saat pengukuran, flatnes dari permukaan alat ukur,              kesejajaran permukaan alat ukur serta ketegaklurusan posisi pengukuran. Untuk meminimalkan usaha                          mengoreksi pengaruh tersebut diestimasikan sebesar ± 50 μm. Maka dapat di hitung:

Captudfszdfdsre

 

*diambil dari beberapa sumber

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00