Cara Kalibrasi Outside Micrometer

Cara Kalibrasi Outside Micrometer – Outside Micrometer yang dipakai dalam jangka waktu lama, akan mengalami deviasi atau degredasi (penyimpangan) pada pembacaan titik nol nya. Untuk itu harus dilakukan penyetelan ualang pada titik nol atau di kalibrasi. Agar pembacaan pada alat bisa di ketahui seberapa besar penyimpangan alat tersebut, Kalibrasi outside micrometer yaitu dengan adjustment kembali ketitik nol untuk mendapatkan hasil ukur yang akurat dan presisi. pada saat pengukuran yang di lakukan, sering terjadi hasil dari pengukuran yang di lakukan dengan menggunakan alat ukur yang sejenis seharusnya hasil pengukurannya sama, perbedaan hasil pengukuran ini terjadi karena berbagi pengaruh diantaranya: pengaruh lingkungan, operator, atau pun metode pengukuranya.

Ada beberapa Cara Membaca Skala Pengukuran Mikrometer

a. Outside Mikrometer dengan tingkat ketelitian 0,01 mm Jarak tiap strip diatas garis horizontal pada outer sleever       adalah 1 mm, dan jarak tiap strip dibawah garis horizontal adalah 0,5. Pada skala timble tiap strip nilainya 0,01           mm. hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

b. Outside Mikrometer dengan tingkat ketelitian 0,001 mm Jarak tiap strip diatas garis horizontal pada outer sleever     adalah 1 mm, dan jarak tiap strip dibawah garis horizontal adalah 0,25. Pada skala timble tiap strip nilainya 0,01         mm dan pada skala vernier 0,001 mm. hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala     tersebut.

c.  Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:

  1. Skala Utama ( untuk skala ketelitian 0,01 mm) Terdiri dari skala: 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah : 0,5; 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
  2. Skala Putar ( untuk skala ketelitian 0,01 mm) terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm.

 

 

*dikutip dari berbagai sumber

Teknik Kalibrasi Ultrasonic Thicness Gauge

Teknik Kalibrasi Ultrasonic Thicness Gauge – Ultrasonic Thickness Gauge ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Hal ini menyangkut kemudahan bagi  penggunaan dalam menampilkan pengukuran langsung. Fungi alat tersebut mengukur hanya ketebalan lapisannya saja sehingga data yang tampil hanya informasi ketebalan lapisan. Beberapa metode penggunaan pengukuran ketebalan dalam aplikasinya terdapat beberapa catera diantaranya yaitu, dengan alat ukur portable yang hanya meletakan perangkatnya ke media ukur maka data yang diinginkan dapat tampil, namun ada juga yang menggunakan dengan alat pendeteksi suara atau ultrasonic. Manfaat Ultrasonic Thickness Gauge: Ada beberapa Industri membutuhkan Ultrasonisc Thickness untuk mengukur ketebalan, baik lapisan maupun ketebalan material. Sebagai Contoh Pengujian ketebalan, Pengujian Ultrasonic membawa manfaat yang berbeda untuk industri kayu. Furniture, lantai, dan produsen alat musik sering menerapkan beberapa lapis pernis atau bahan finishing serupa. Beberapa proses memerlukan kemampuan untuk mengidentifikasi ketebalan lapisan individu atau serangkaian lapisan. Bila diterapkan pada ketebalan yang salah, lapisan coating yang mempercantik dan melindungi gitar berkualitas tinggi, misalnya, dengan mudah dapat mengurangi dari suaranya.

1. Perinsip pengukuran alat ukur ketebalan

Alat  pengukur ketebalan ultrasonic digital menentukan ketebalan bagian atau struktur secara akurat menghitung waktu yang dibutuhkan oleh ultrasonik kecil yang dihasilkan oleh transduser (penyelidikan) untuk melewati ketebalan material, tercermin dari permukaan yang berlawanan dan kembali ke transduser. Waktu yang dibutuhkan oleh dorongan untuk melewati materi dan kembali dibagi dua dan dikalikan dengan kecepatan USG dalam bahan tertentu.

2. Cara kalibrasi ultrasonic thickness gauge .

Kalibrasi dengan menggunakan block standar (ketebalan material di ketahui)

  1. Tempelkan Probe pada blok kalibrasi, tunggu hingga hasil pengukuran stabil.
  2. Setelah stabil tekan tombol (menu) hingga masuk ke menu (cal)
  3. Dengan menggunakan tombol atas/bawah masuk ke sub menu Mate 1PT lalu tekan (ok) maka display akan menampilkan nilai yang bisa di edit.
  4. Ubah nilai dengan menggunakan tombol kiri/kanan untuk mengarahkan nilai mana yang akan diubah dan tombol atas/bawah untuk merubah nilai sesuai dengan nilai dari standar blok.
  5. Lalu tekan ok bila sudah sesuai dengan nilai std. Blok, maka alat siap untuk dipakai.

*dikutip dari berbagai sumber

Teknik Kalibrasi Volumetrik Buret

Teknik Kalibrasi Volumetrik Buret – Kalibrasi volumetrik biasanya digunakan untuk mengkalibrasi peralatan gelas seperti labu ukur, pipet, ataupun buret. Kalibrasi volumetrik ini dilakukan dalam laboratorium dengan pengkondisian suhu pada ruangan 20 ºC dan untuk daerah tropis (bisa juga dapat dilakukan pada suhu 27 ºC. Prinsip untuk  kalibrasi volumetrik ini Ialah dengan membandingkan massa air yang menempati alat yang akan dikalibrasi (contohnya: labu ukur, pipet, dan buret) menjadi volume alat ukur.Berikut ini salah satu contoh dari teknik/cara kerja kalibrasi volumetrik, ada beberapa contoh  kalibrasi volumetrik Buret diisi dengan air destilata sampai meniskusnya mencapai 0,00. Erlenmeyer kosong yang telah bersih dan kering ditimbang dengan tutupnya. 10,00 ml air dari buret dikeluarkan dan ditampung dalam erlenmeyer yang telah ditimbang, tutup kemudian timbang kembali. Tahapan tersebut diulang dengan jumlah air 0-20, 0-30, 0-40, 0-50 ml. Untuk tiap data, volume untuk 1 gram air pada berbagai suhu diperhitungkan.

Ada tiga cara  umum yang digunakan dalam melakukan kalibrasi peralatan gelas volumetrik yaitu:

1.Metode kalibrasi langsung

Metode  langsung  ialah  metode  kalibrasi yang  ditetapkan  secara  langsung  dan merupakan kalibrasi absolut. Metode kalibrasi langsung didasarkan pada volum air yang ditampung dalam erlenmeyer  atau ditransfer  dengan  pipet  volum atau  buret, yang ditentukan secara langsung dari berat dan kerapatan air.

2.Metode kalibrasi tidak langsung

Metode tidak langsung atau sering juga disebut meode kalibrasi perbandingan, juga merupakan kalibrasi absolut. Pada metode kalibrasi tidak langsung, alat gelas yang akan dikalibrasi pada suhu tertentu dibandingkan dengan alat gelas lain yang sudah dikalibrasi, dimana volum berhubungan langsung dengan massa dan kerapatan air. Metode ini biasanya dilakukan apabila peralatan gelas yang akan dikalibrasi dalam jumlah banyak

3.Metode kalibrasi relatif

Kadangkala  perlu  diketahui  hubungan  antara  dua  hal  dari  peralatangelas  tanpa mengetahui  volum  absolut  dari  keduanya. Misalnya,  dari  250  mL  larutan  dalam erlenmeyer  diambil 50  mL dengan pipet volum  untuk dititrasi.  Pada  perhitungantidak  perlu  diketahui  berapa  volum  absolut  dari  erlenmeyer  ataupun  pipet,  tetapi yang  perlu  diketahui  adalah  bahwa  pipet  volum  benar.

 

 

*dikutip dari berbagai sumber

Mengenal DO Meter

Sebelum membahas apa itu DO Meter, sebaiknya kita mengetahui apa itu DO atau Dissolve Oxygen adalah jumlah oksigen terlarut di dalam air. Oksigen terlarut ini tidak dapat bereaksi dengan air. Ia dapat larut ke dalam air melalui proses fotosintesis. Tumbuhan-tumbuhan air seperti alga, menghasilkan oksigen yang larut ke dalam air melalui fotosintesis. Selain itu, gelombang ombak, air terjun, pusaran angin, dan fenomena alam lain juga mendorong oksigen untuk larut ke dalam air.

6278

Alat untuk mengukur kandungan oksigen di dalam air bernama DO meter. DO meter ini diaplikasikan pada banyak kebutuhan baik di dunia industri maupun umum. Berikut adalah penggunaan DO meter pada berbagai bidang:

  1. Industri Minuman Ringan. Berbagai jenis minuman kemasan botol membutuhkan kontrol DO yang baik. Hal ini berkaitan dengan kualitas serta keawetan minuman tersebut. Apalagi jenis minuman baru yang saat ini populer dengan kandungan oksigen tinggi, memasukkan oksigen bertekanan tinggi ke dalam air kemasan tersebut agar jumlah oksigen terlarut lebih banyak.
  2. Kontrol Lingkungan. DO meter juga diaplikasikan untuk mengontrol kualitas air pada lingkungan sekitar. Hal ini berkaitan dengan hubungan antara oksigen terlarut dengan makhluk hidup. Jumlah oksigen yang baik menjamin baiknya kualitas sebuah ekosistem air. Sebuah danau cagar alam misalnya, perlu dimonitor kandungan oksigen di dalam air agar jumlah ikan dan hewan-hewan lain dapat terus lestari.
  3. Tambak Ikan. Industri tambak ikan memerlukan dua sistem DO, pertama adalah sistem monitoring jumlah oksigen terlarut dan yang kedua adalah sistem yang menjaga agar jumlah oksigen terlarut stabil pada jumlah tertentu. DO meter pada tambak ikan biasanya dilengkapi dengan fasilitas alarm jumlah DO terlalu rendah dan terlalu tinggi. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan oksigen terlarut di dalam air untuk berbagai jenis ikan. Ikan membutuhkan air dengan DO di atas 3 ppm. Di bawah 3 ppm dapat menyebabkan ikan stress. Dan di bawah 2 ppm, dapat membunuh beberapa jenis ikan.
  4. Pengolahan Air. Pengukuran kandungan oksigen dalam air juga diperlukan pada sistem pengolahan air minum. Karena hasil pengolahan air ini didistribusikan untuk kebutuhan rumah tangga, maka kualitas air menjadi penting untuk diperhatikan. Pada sistem ini dibutuhkan DO meter yang mampu bekerja pada aliran air.
  5. Pembibitan Ikan. Pada proses pembibitan ikan diperlukan beberapa wadah atau tangki yang harus dijaga kualitasnya. Biasanya pada sistem ini, injeksi oksigen dilakukan pada air yang sedang disirkulasikan di luar tangki untuk proses filtrasi. Pengukuran DO dilakukan pada setiap tangki secara terpisah, dan biasanya digunakan DO meter yang memiliki fasilitas alarm peringatan jika kandungan oksigen terlarut terlalu rendah.
  6. Kandang Air Laut. DO meter juga digunakan pada ekosistem-ekosistem buatan yang menggunakan air laut sebagai habitatnya. Ekosistem tersebut sedikit terisolir dari air laut, sehingga jumlah oksigen terlarut di dalam “kandang” ini perlu untuk dimonitor. Kolam air laut raksasa semacam Sea World di Ancol Jakarta misalnya, pasti menggunakan DO meter untuk mengontrol jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh berbagai jenis hewan laut yang hidup di dalamnya.ysi-proodo-do-meter3
  7. Pengolahan Air Limbah. Limbah air industri apapun wajib melewati proses pengolahan sebelum dibuang kembali ke lingkungan sekitar. Tidak hanya proses filtrasi, namun juga pengembalian kandungan oksigen terlarut juga perlu untuk dilakukan. Injeksi oksigen ke dalam air limbah ini dibutuhkan oleh mikroorganisme baik yang membantu proses pengembalian fungsi air tersebut. Mikroorgansime-mikroorganisme tersebut membutuhkan minimal 0,1-0,3 mg/liter oksigen terlarut. Biasanya, pabrik pengolahan air limbah menjaga jumlah oksigen terlarut di angka 2 mg/liter.
  8. Mengukur Biochemical Oxygen Demand (BOD). BOD adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh bakteri aerob untuk memecah material organik di dalam air sampel pada jumlah tertentu, temperatur tertentu, serta dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran BOD melibatkan dua kali pengukuran dissolved oxygen menggunakan DO meter. Yang pertama dilakukan pada saat sampel air baru saja diambil dari sumbernya. Selanjutnya air sampel tersebut diinjeksi mikroorganisme khusus, dan diinkubasi ke dalam sebuah ruangan bertemperatur konstan 20°C, tidak bercahaya untuk mencegah terjadinya fotosintesis, dan disimpan selama 5 hari. Setelah 5 hari, sampel air diambil untuk dilakukan pengukuran DO yang kedua. Selisih pembacaan DO meter diantara keduanya inilah yang dinamakan BOD. Pengukuran BOD juga penting dilakukan pada proses pengolahan air limbah industri. Karena BOD ikut merepresentasikan layak atau tidaknya air hasil pengolahan limbah untuk kembali menjadi habitat berbagai jenis makhluk hidup.
  9. Air Boiler. Contoh terakhir yang menjadi pembahasan kita kali ini adalah penggunaan DO meter untuk memonitor jumlah oksigen di dalam air boiler. Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, bahwa oksigen yang terlarut di dalam air boiler sangat berpotensi untuk menimbulkan korosi. Sehingga jumlah DO di dalam air boiler harus serendah mungkin. Pengukuran DO pada air boiler harus dilakukan setiap interval waktu tertentu, agar jumlah nya selalu termonitor.

Cara Merawat pH Meter

Masalah yang sering terjadi pada pengukuran derajat keasaman dengan menggunakan pH meter adalah dikarenakan elektroda pH meter itu sendiri. Memang elektrode ini mempunyai sifat yang sangat sensitif sehingga pengangananpun harus benar-benar diperhatikan.

Untuk beberapa merk dan tipe tertentu pH meter terkadang apabila terjadi suatu masalah akan memberikan suatu petunjuk bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Misalnya pada saat kalibrasi pH meter ternyata dari nilai slope yang dihasilkan tidak sesuai spesifikasi dari alatnya maka pada display akan tertera petunjuk atau tahapan yang harus kita lakukan dalam mengatasi hal tersebut.

Untuk menjaga/ merawat ph meter anda agar awet dan selalu dapat digunakan dengan performa yang baik maka anda harus melakukan beberapa tahapan dibawah ini :

  1. Kalibrasi Berkala, Lakukan kalibrasi ph meter secara berkala pada setiap hari sebelum digunakan, atau jika pH meter digunakan secara continue 24 jam lakukan pada interval 8 jam (atau setiap shift), teman-teman bisa memanfaatkan fitur calibration reminder yang terdapat pada unit alat dimana alat akan memberikan sinyal alarm jika kalibrasi sudah lewat 8 jam. Gunakan paling tidak 2 larutan standar buffer dimana rentang pengukuran akan dilakukan, lebih baik lagi jika kita menggunakan 3 larutan buffer. Untuk larutan buffer tersebut dapat mudah kita dapatkan di suplier, yang perlu kita perhatikan adalah larutan standar yang kita beli tersebut apakah merujuk ke standar NIST atau USA.
  1. Penyimpangan Elektrode pH meter, Jika pH meter tidak digunakan, Ujung elektrode harus kita kondisikan dalam kondisi tetap basah dan direndam dalam larutan elektrolit KCl 3 M untuk mencegah larutan reference terdifusi keluar.
  1. Perawatan Elektroda pH meter, Secara rutin misalnya 1 bulan sekali, elektrode harus dibersihkan dengan menggunakan larutan pencuci, ada beberapa brand yang menjual cleaning solution khusus untuk elektrode pH meter ini. Untuk reference solution yang ada di elektroda juga diperlukan penggantian secara berkala, pastikan kita mempunyai stock untuk reference solution tersebut.
  1. Pembersihan Elektroda pH meter, Setelah menggunakan ph meter atau setelah melakukan pembacaan pada sampel, maka elektroda/probe harus di bilas menggunakan aquadest agar elektroda dan membran pada ph meter tidak cepat rusak, dan setelah itu di keringkan menggunakan tissue dengan cara di tempel-tempelkan pada bagian yang basah, jangan sampai mengeringkannya dengan cara menggosok atau secara keras, karena dapat mempengaruhi kinerja pembacaan dari ph meter tersebut
Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00