Bagian Bagian Regulator Oxygen

Regulator ialah alat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai penyalur serta mengatur dan menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung supaya aliran gas menjadi konstan. Regulator memiliki berbagai macam, diantaranya yaitu. Regulator Oxygen atau disebut juga sebagai O2 Gas Pressure Regulator merupakan  alat pengaturan yang dipasang pada katup dan pada sumber oksigen (Oxgen) untuk disalurkan ke pasien, Regulator Oxygen diperlukan untuk pengaturan keluarnya oksigen sesuai dengan kebutuhan dari masing masing si pemakai. Setiap kebutuhan masing masing pemakaian atau pasien adalah berbeda, oleh karena itu Regulator Oxygen sangat diperlukan untuk pengaturan agar aman untuk oksigen yang masuk ke dalam pernapasan pengguna .

Pada umumnya sebuah Regulator terdiri dari beberapa bagian, diantaranya

  1. Penutup regulator
  2. Pegas beban
  3. Karet membrane
  4. Saluran keluar
  5. Kunci pemutar
  6. Bantalan katup
  7. Penghubung mekanis
  8. Badan regulator
  9. Spindel katup
  10. Cincin perapat

Bahan-bahan dasar sebuah regulator antara lain:

  1. Paduan Zn

Bahan paduan harus mempunyai daya tahan dan keamanan yang dibuat dari paduan Zn dengan cara tempa panas dimana standar mutu tercantum di dalam ISO 301:1981. Regulator harus memiliki sifat anti karat; daya tahan terhadap gas LPG, tidak berubah bentuk pada suhu 80 °C dan memiliki kekuatan impak minimal 14,7 Nm (1,5 kg.m).

  1. Buningan (brass)

Bahan komponen metal seperti spindel katup dan pengunci spindel katup terbuat dari kuningan dengan cara tempa panas dimana standar mutu tercantum di dalam ISO 426-1 dan ISO 426-2: 1983, yang memiliki sifat anti karat, tidak keropos dan memiliki kekuatan impak minimal 7,35 Nm (0,75 kg.m).

  1. Karet

Bahan komponen karet membran, bantalan katup dan cincin perapat yang terbuat dari bahan karet yang tidak lekat; bebas dari pori-pori, partikel asing dan mempunyai permukaan yang halus, rata serta tidak ada lekukan.

  1. Plastik

Kunci pemutar (interlock) terbuat dari bahan poly-plastik (syn-plastik)

Pengertain Hammer test

Teknik pelaksanaan beton yang telah dilakukan pengecoran dan pengujian kekuatannya. Cara pengujian kekuatan beton yaitu dengan mengguanakan Hammer test, pengertian dari Hammer test merupakan  suatu alat untuk inspeksi kualitas beton tanpa merusak beton metode pemeriksaan ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang terjangkau. Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu  massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak antar pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi,  Alat Hammer test ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur.

Dan Alat ini juga sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian beton tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan.

Secara garis umum alat ini bisa digunakan untuk:

  • Memeriksa keseragaman kwalitas suatu beton pada struktur.
  • Mendapatkan perkiraan waktu kuat tekan beton.

Ada beberapa Tujuan dari alat Hammer test .

  1. Mengetahui cara pengujian kekuatan beton menurut SNI. Standart yang digunakan pada proyek konstruksi di Indonesia.
  2. Mengetahui cara  menghitung  kekkuatan  beton  dari  sampel  yang  diambil  dari lapangan menurut SNI.
  3. Mengetahui semua  tentang  beton  menurut  SNI  dari  pengujian  beton  hingga menghitung kekuatan sampel.

Definisi Hardness dan Metode pengujiian Hardness

Definisi Hardness tester merupakan sebuah instrumen yang dipakai untuk menguji seberapa keras sebuah material  sehingga kita bisa mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu bahan.Kekerasan (hardness) sendiri merupakan salah satu sifat mekanik dari suatu bahan (material). Untuk kekerasan sendiri kita harus mengetahuinya khususnya untuk suatu material yang jika digunakan akan mengalami pergesekan (frictional force) dan dilihat dari ukuran sifat mekanisnya material diperolej dari Deformasi plastis( yang akan diberikan dan setelah dilepaskan, tidak akan kembali ke bentuk asal diakibatkan adanya identasi oleh suatu media sebagai alat uji.

Untuk pemakaiannya sendiri hardness tester dipakai pada bidang keilmuan yang berperan penting dalam mempelajarinya adalah ilmu terkait bahan teknik (Metallurgy Engineering). Kenapa dalam bidang ilmu metalurgi diperlukan alat hardness ?  Dikarenakan dalam pengaplikasiannya di dunia manufacturing, material terutama semata diuji dikarenakan ada dua pertimbangan yakni : untuk mengetahui terkait penelitian karakteristik suatu material baru dan juga sebagai bentuk pengujian kualitas supaya dipastikan sample material didapatkan spesifikasi kualitas mutunya tersendiri

 

Pengujian yang sering dilakukan adalah denan cara memberi tekanan tertentu pada sebuah material uji(sample) dimana ada pembebanan tertentu dengan cara mengukur ukuran bekas dari tekanan tadi, cara ini sering disebut cara uji kekerasan dengan penekanan

Arti lain dari kekerasan sendiri merupakan kemampuan dari suatu bahan material untuk memberikan daya tahan terhadap beban atau penetrasi(penekanan). Ada beberapa metode yang sering dipakai dalam pengujian kekerasan antara lain :

 

  • Uji Hardness Tester Brinell (HB/BHN) : merupakan pengujian kekerasan yang memiliki tujuan dalam penentuan kekerasan material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja yang ditekankan terhadap permukaan sebuah material uji. Secara ideal pengujian kekerasan dengan metode Brinnel yang memiliki kekuatan berkisar 500-3000kgf. Untuk identor (bola baja) dibuat keras serta diplating yang terbuat dari bahan Karbida Tungsten
  • Uji Hardness Tester Rockwell (HR/RHN): dalam metode Rockwell terdapat dua macam identor yang ukurannya bervariasi, yaitu :
  • Kerucut intan dengan besar sudut 120° disebut sebagi Rockwell Cone.
  • Bola baja dengan berbagai ukuran yang disebut Rockwell Ball. Dalam proses  pengujian kekerasan dengan metode Rockwell ada dua tahapan       proses pembebanan. Tahap proses pembebanan minor dan mayor. Beban minor sendiri maksimal 10 kg sedangkan beban mayor bergantung pada skala kekerasan   yang digunaan. Pengujian Rockwell sendiri yang biasa dipakai ada 3 jenis, yakni : HRA, HRB dan HRC.
  • Uji Hardness Tester Vikers (HV/VHN) : pada metode ini identor yang dipakai adalah piramida intan. Besar sudut antar permukaan piramida intan yang saling berhadapan adalah 136 derajat
  • Uji Hardness Tester Micro Hardness (jarang ditemukan )

Uji keras merupakan pengujian paling efektif karena dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanik suatu material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada satu titik atau daerah tertentu. Nilai kekerasan yang ditampilkannya cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Dengan demikian, material dapat dengan mudah digolongkan sebagai material ulet atau getas

Bagian Bagian Dari Refraktometer

Refraktometer – merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya

Alat Refraktometer ini ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe, yaitu seorang ilmuan asal German pada awal abad 20 (Sekitar tahun, 2010 an). Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yang merupakan pronsentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar zat terlarut merupakan total dari semua zat atau bahan dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb. Pada dasarnya Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari gula tebu yang terdapat dalam larutan 100g gula tebu. Jadi pada saat mengukur larutan gula, Brix(%) harus benar-benar tepat sesuai dengan konsentrasinya.

Bagian bagian dari Refraktometer

  • Day Light Plate

Pengertian Day light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah mencegah prisma tergores oleh debu atau benda yang asing, dan agar sample yang diteteskan pada prisma tidak jatuh atau tumpah.

  • Prisma

Prisma merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk membaca skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis.

  • Knop Pengatur Skala

Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur skala, lalu diputar-putar hingga specific grafity (rapatan jenis) menunjukkan hasil 1.000.

  • Lensa

Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian handle.

  1. Handle (pegangan)

Handle yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang dilengkapi dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut. Handle berfungsi untuk area memegang refraktometer dan menjaga suhu tetap stabil.  Handle terbuat dari bahan karet karena karet merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat menjaga kestabilan suhu.

  • Biomaterial Skip

Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (200C) dengan range suhu 150C – 280C dan berada di bagian dalam handle.

  1. Skala

Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis(Sp G), indeks refraksi atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle.

  • Lensa Pembesar

Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada di bagian dalam handle.

  • Eye Pieces berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector mata.

Fungsi dan cara penggunaan alat Osciloscope

Osciloscope merupakan instrumen yang biasa digunakan untuk mengukur dan membaca sinyal serta frekuensi listrik, dimana alat ini dilengkapi dengan tabung katode. Perangkat pemancar sinar elektron akan memantulkan sorotan sinar elektron menuju  tabung sinar katode. Pancaran  elektron akan membekas pada layar. Pada rangkaian khusus yang ada pada osciloscope akan mengakibatkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Repeat ini akan mengakibatkan bentuk sinyal terusan sehingga mudah dipelajari

 

Berikut beberapa fungsi/ kegunaan alat osciloscope :

  • Digunakan dalam mengukur besarnya voltage (tegangan) dan relasinya terhadap waktu
  • Dipakai untuk mengukur sinyal yang berosilasi
  • Memeriksa alur suatu sinyal dari sebuah rangkain listrik
  • Untuk membedakan antara arus AC dengan arus DC
  • Untuk mengetahui noise pada sebuah rangkain listrik

Penggunaan osciloscope juga dipakai untuk mengukur rangkaian elektronik semisal pada stasiun pemancar radio, TV, atau dalam pemakaiannya memantau frekuensi elektronik misalnya di rumah sakit dan masih banyak kegunaan lainnya.

Cara mengoperasikan atau penggunaan Osciloscope :

Berikut langkah yang harus diperhatikan  pada saat mengoperasikan Osciloscope :

  • Cek dan pastikan tombol power (ON-OFF) masih pada posisi OFF
  • Pastikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah
  • Putar tombol INTENSITY setting pada posisi tengah
  • Press tombol PULL 5xMAG ke dalam supaya diperoleh posisi normal
  • Press tombol TRIGGERING LEVEL dan set pada posisi AUTO
  • Sambungkan posisi kabel listrik bolak-balik ke stop-kontak ACV
  • Putarlah tombol ON-OFF menjadi posisi ON. Maka sekitar 20 second kemudian satu jalur garis pada layar CRT akan tergambar. Apabila garis ini belum juga terlihat maka lakukan putar tombol INTENSITY searah dengan jarum jam.
  • Sett Focus dan Intensity supaya jalur semakin jelas lagi
  • Sett ulang posisi vertikal dan horisontal disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Sambungkan probe ke input saluran-A/chanel-A (CH-A) atau input saluran B/channel-B (CH-B) sesuai dengan kebutuhan.
  • Sambungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0.5 V
  • Turunkan atau posisikam pelemah vertikal (Vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, kemudian putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A gelombang persegi empat (squeare-wave) akan muncul di layar.
  • Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, maka atur trimmer yang berada pada probe sehingga bentuk gelombang akan terlihat nyata
  • Pindahkan CAL 0.5 Vp-p osciloscop sudah dapat digunakan

Perawatan Osciloscope :

  • Usahakan Osciloscope bekerja pada temperatur 0˚–40˚C dengan kelembaban 85 % RH max.
  • Jangan simpan atau gunakan osciloscope pada daerah medan magnet atau bidang listrik yang memiliki bidang kemagnetan
  • Jangan mempergunakan Osciloscope pada pencahayaan berupa bintik pada waktu yang lama dengan intensitas tinggi.
  • Simpan CRO pada tempat dengan suhu kamar 5˚– 35˚C, dengan kelembaban 95 % RH max.
  • Hindari Osciloscope dari cahaya matahari langsung dan usahakan agar tetap ada sirkulasi udara pada ruang/tempat penyimpanan CRO.

 

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00