Sejarah dan Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong atau sering disebut juga vernier caliper adalah salah satu alat ukur yang ditemukan pertama kali oleh ahli teknik yang berkebangsaan Perancis, orang tersebut bernama Pierre Vernier, dan vernier sendiri dijadikan nama skala pada pembacaan jangka sorong. Pierre Vernier lahir pada 19 Agustus 1580, bertempat di Ornans, Franche-Comté, Spanyol Habsburg kini bernama negara Prancis. Meninggal pada tanggal 14 September 1637 ditempat kelahirannya.

Jangka sorong atau vernier caliper merupakan salah satu alat ukur yang memiliki ketelitian pembacaan mencapai seperseratus milimeter (0,01 mm) untuk jangka sorong digital dan limaperseratus milimeter (0,05 mm) untuk jangka sorong analog. Jangka sorong memliki dua bagian, yaitu: bagian yang diam dan bagian yang bergerak. Pada bagian badan juga terdapat skala nominal pembacaan seperti pada pengaris, untuk membaca hasil pengukuran pada rahang jangka sorong. Pengukuran yang dapat dilakukan oleh jangka sorong, yaitu panjang/jarak, kedalaman, maupun ‘diameter dalam’. Terdapat dua pasang rahang dan tangkai belakang , yang masing-masing mempunyai fungsi, antara lain: untuk pengukuran utama atau rahang yang biasa/sering digunakan untuk mengukur, yaitu mengunakan rahang bagian bawah jangka sorong/sepasang rahang bagian luar, dan untuk pengukuran diameter dalam, yaitu menggunakan rahang bagian atas jangka sorong/sepasang rahang bagian luar pada jangka sorong, ( kedua pasang rahang bisa diaplikasikan untuk pengukuran panjang/jarak), untuk pengukuran kedalaman pada jangka sorong dapat menggunakan tangkai yang terdapat pada belakang alat.

Penggunaan jangka sorong sendiri sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian yang dimiliki oleh pengguna (teknisi), karena hasil pengukuran pembacaan dipengaruhi oleh teknisi dan alat jangka sorong sendiri.

Jangka sorong sendiri memliki dua versi, antara lain: versi analog atau jangka sorong manual dan versi jangka sorong digital.

  1. Jangka sorong analog/manual adalah jenis jangka sorong yang pengunaan dan pembacaannya masih manual, sehingga memerlukan ketelitian yang sangat tinggi pada saat penggunaannya. Dan untuk mengetahui hasil dari pengukuran juga masih harus dihitung secara manual terlebih dahulu dilihat dari badan jangka sorong tersebut.

 

  1. Jangka sorong digital adalah perkembangan dari jenis jangka sorong analog, hanya saja pada jangka sorong digital terdapat display layar yang dapat memunculkan nilai dari benda-benda yang diukur, dan tidak perlu lagi untuk menghitung secara manual. Hal ini sangat membantu dan mempercepat pengukuran.

Kurang lebih begitulah sejarah dan pengertian dari jangka sorong atau vernier caliper.

Jika anda membutuhkan jasa kalibrasi test piece ataupun verifikasi metal detector, jangan ragu untuk menghubungi BMD Laboratory, Jasa kalibrasi berpengalaman, murah, cepat dan tepat, Untuk alat ukur dalam berbagai aplikasi industri dan penggunaan. Jasa kalibrasi meliputi: kalibrasi massa, alat uji kimia, dimensi, waktu, kelistrikan, gaya, volumetrik, suhu dan masih banyak lagi lainya.

Untuk informasi lebih jelasnya  Hub Phone: +6221-2943 2095, 7563091, Fax: +6221-7563291 Mobile: 0813 2000 2848 (Calibration Division) 0813 1516 2493 (Proficiency Test Division) atau kunjungi website: https://www.bmdlaboratory.com dan https://www.bmdstreet.com untuk jasa Training. Dan jika bapak/ibu membutuhkan dan mungkin ingin membeli Alat Ukur & Standar (Dimensi, Massa, Gaya, Tekanan, Suhu, Waktu, Kelistrikan dan lain-lain),  Alat Bantu Medis, Alat Bantu Keperawatan, Alat Bantu Praktikum Kimia/Fisik/Biologi di sekolah dan perguruan tinggi. Silahkan kunjungi website: https://www.bmdstore.com dapatkan harga khusus, discount dan promo menarik setiap bulanya.

Terimakasih.

KALIBRASI TIMBANGAN (BMD Laboratory 2019)

KALIBRASI TIMBANGAN

(Kalibrasi timbangan) Timbangan itu adalah salah satu dari sekian banyak alat ukur yang sering dipakai di dunia industry. Kalibrasi timbangan sangat penting untuk memperoleh hasil penimbangan yang akurat. Mengabaikan aktivitas layanan yang penting ini akan mengubah pengukuran menjadi pekerjaan yang hanya menebak-nebak. Dengan kata lain, menimbang dengan timbangan yang tidak dikalibrasi adalah tindakan sembrono. Seiring waktu, keakuratan timbangan menjadi kurang dapat diandalkan.

Hal ini sehubungan dengan keausan normal yang disebabkan oleh penggunaan rutin dan faktor eksternal seperti guncangan mekanis atau lingkungan yang berbahaya. Kondisi ini dapat mengarah pada degradasi atau penurunan kemampuan timbangan yang cukup cepat dalam waktu lebih lama. Kalibrasi timbangan yang dijadwalkan secara berkala ditambah dengan pengujian rutin yang cukup sering dilakukan akan meningkatkan masa pakai timbangan dan keakuratan penimbangannya secara signifikan.

Dalam istilah sederhana, kalibrasi adalah perbandingan kuantitatif. Untuk memeriksa pembacaan timbangan, anak timbang referensi diletakkan pada pinggan. Kesalahan didefinisikan sebagai selisih antara nilai terukur (pembacaan) dan nilai sebenarnya (anak timbang referensi). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat ingin mengkalibrasi timbangan:

-suhu (25-30)

-kelembaban/RH (55% kurang lebih 10)

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.

Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

Penanganan Timbangan

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.

Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada kepala lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Perhatikan tampilan pada timbangan digital saat Anda menyalakan dan mematikan. Anda perhatikan angka pada layar display timbangan digital saat menimbang dan kemudian kembali ke tampilan ’000′ segera ketika Anda mematikannya.

Bandingkan dengan berat suatu benda yang diketahui secara pasti dan akurat beratnya. Misalnya, jika anda memiliki 10 kilogram dumbbell (alat angkat beban untuk olahraga), meletakkannya di timbangan digital Anda. Jika angka berat menunjukkan angka selain dari 10 kilogram, maka timbangan digital tersebut harus segera dikalibrasi atau diperbaiki. Beberapa timbangan digital memiliki tombol mekanisme untuk kalibrasi pada bagian depan. Jika anda tidak dapat menemukan mekanisme kalibrasi, pada buku manual (petunjuk penggunaan) biasanya ada keterangan yang menyebutkannya.

Untuk timbangan yang membutuhkan ketelitian lebih akurat seperti ons atau gram, diperlukan beberapa tes kalibrasi timbangan digital. Prinsipnya sama dengan cara yang ke-2 diatas. Menggunakan benda pembanding (anak timbang yang sudah dikalib

KALIBRASI TIMBANGAN

(Kalibrasi timbangan) Timbangan itu adalah salah satu dari sekian banyak alat ukur yang sering dipakai di dunia industry. Kalibrasi timbangan sangat penting untuk memperoleh hasil penimbangan yang akurat. Mengabaikan aktivitas layanan yang penting ini akan mengubah pengukuran menjadi pekerjaan yang hanya menebak-nebak. Dengan kata lain, menimbang dengan timbangan yang tidak dikalibrasi adalah tindakan sembrono. Seiring waktu, keakuratan timbangan menjadi kurang dapat diandalkan.

Hal ini sehubungan dengan keausan normal yang disebabkan oleh penggunaan rutin dan faktor eksternal seperti guncangan mekanis atau lingkungan yang berbahaya. Kondisi ini dapat mengarah pada degradasi atau penurunan kemampuan timbangan yang cukup cepat dalam waktu lebih lama. Kalibrasi timbangan yang dijadwalkan secara berkala ditambah dengan pengujian rutin yang cukup sering dilakukan akan meningkatkan masa pakai timbangan dan keakuratan penimbangannya secara signifikan.

Dalam istilah sederhana, kalibrasi adalah perbandingan kuantitatif. Untuk memeriksa pembacaan timbangan, anak timbang referensi diletakkan pada pinggan. Kesalahan didefinisikan sebagai selisih antara nilai terukur (pembacaan) dan nilai sebenarnya (anak timbang referensi). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat ingin mengkalibrasi timbangan:

-suhu (25-30)

-kelembaban/RH (55% kurang lebih 10)

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.

Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

Penanganan Timbangan

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.

Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada kepala lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Perhatikan tampilan pada timbangan digital saat Anda menyalakan dan mematikan. Anda perhatikan angka pada layar display timbangan digital saat menimbang dan kemudian kembali ke tampilan ’000′ segera ketika Anda mematikannya.

Bandingkan dengan berat suatu benda yang diketahui secara pasti dan akurat beratnya. Misalnya, jika anda memiliki 10 kilogram dumbbell (alat angkat beban untuk olahraga), meletakkannya di timbangan digital Anda. Jika angka berat menunjukkan angka selain dari 10 kilogram, maka timbangan digital tersebut harus segera dikalibrasi atau diperbaiki. Beberapa timbangan digital memiliki tombol mekanisme untuk kalibrasi pada bagian depan. Jika anda tidak dapat menemukan mekanisme kalibrasi, pada buku manual (petunjuk penggunaan) biasanya ada keterangan yang menyebutkannya.

Untuk timbangan yang membutuhkan ketelitian lebih akurat seperti ons atau gram, diperlukan beberapa tes kalibrasi timbangan digital. Prinsipnya sama dengan cara yang ke-2 diatas. Menggunakan benda pembanding (anak timbang yang sudah dikalibrasi) untuk menentukan kalibrasi timbangan digital. Biasanya anak timbang yang akurat bisa dibeli juga dari produsen timbangan.

Bila daya listrik timbangan digital hanya menggunakan baterai, segera ganti baterai dengan yang baru. Jadi sebelum dibawa ke tempat servis timbangan digital, ganti dulu baterainya.

rasi) untuk menentukan kalibrasi timbangan digital. Biasanya anak timbang yang akurat bisa dibeli juga dari produsen timbangan.

Bila daya listrik timbangan digital hanya menggunakan baterai, segera ganti baterai dengan yang baru. Jadi sebelum dibawa ke tempat servis timbangan digital, ganti dulu baterainya.

Tags:

Kalibrasi Timbangan

karakteristik suhu oven yang digunakan di Industri maupun laboraturium

@yamato-usa.com

 

Pendahuluan

Oven (enclosure) Merupakan fasilitas teknik yang memungkinakan diwujudkannya nilai nilai suhu udara yang ditentukan secara selektif dalam sebuah volume tertutup dalam suatu rentang kerja yang digunakan untuk Industri maupun Laboraturium.

Panduan ini dibuat untuk penentuan karakteristik suhu oven yang digunakan di Industri maupun laboraturium. Karakteristik yang dimaksud ditentukan pada keadaan tanpa beban dalam keadaan tunak (steady-state) maupun kondisi dinamik.

Penentuan karakteristik suhu ini tidak memperhitungkan parameter lain seperti kelembaban, aliran udara maupun emisifitas dinding yang bisa jadi dapat dikendalikan. Daerah kerja adalah bagian dalam oven yang akan ditentukan karakteristik suhunya, untuk sebagian besar oven ruang kerja adalah keseluruhan dalam oven, dengan menetapkan sistem grading untuk kerja enclosure yang mengacu pada prosedur AS 2853 : 1986 “ enclosure – temperature controlled – performance testing and grading “ sebagai acuan metode kalibrasi Temperature Enclosure.

 

Landasan Teori

 Oven bekerja dengan menggunakan tubular heater dan solid stay relay (SSR) sebagai pengendali panas heater didalam oven dan mengkombinasikan laju udara didalam oven untuk mempercepat proses pengeringan. Dengan memanfaatkan sensor panas untuk mendeteksi perubahan suhu yang terdapat didalam oven. Sensor yang digunakan dalam metode ini adalah sensor panas DTH22. DTH22 merupakan salah satu sensor suhu dan kelembaban yang paling banyak digunakan dalam otomatisasi dan proses kontrol karena terkenal akan keakurasiannya. Cara kerja sensor ini adalah dengan memanaskan ruangan pengeringan secara bertahap, nilai resistensi DTH22 akan turun secara perlahan karena memiliki sebuah NTC dan module yang telah terakurasi yang digunakan sebagai penguatan output dari sensor DTH22 dan diubah menjadi tegangan proporsional. Jadi sensor arus DTH22 bekerja berdasarkan input suhu dan pengontrolan solid stay relay terhadap panas yang dihasilkan oleh tubular heater. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan sensor DTH22 dan penggunaan solid stay relay dapat meningkatkan kestabilan suhu pengeringan dengan mengkombinasikan laju sirkulasi udara dengan menggunakan blower yang dipasang dibagian bawah oven. Sehingga panas dapat merata ke semua bagian dalam oven.

 

 

Kesimpulan

  • Oven bekerja dengan menggunakan tubular heater dan solid stay relay sebagai pengendali panasnya dan dibantu dengan sensor DTH22 untuk mendeteksi perubahan suhu didalam oven, dengan mengkombinasikan laju udara yang dihasilkan dari blower yang dipasang pada bagian bawah oven sehingga suhu dapat stabil dan merata secara maksimal pada semua bagian dalam oven.

 

 

Sumber

 

 

 

Istilah-istilah yang ada di dalam pengukuran dan kalibrasi

@Instrumentation Specialist – WordPress.com

 

Pendahuluan

Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM), kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Dalam melakukan kalibrasi tidak mungkin suatu alat ukur dengan ketepatan lebih besar dari standar kalibrasi pembanding. Suatu aturan yang sering diikuti adalah suatu standar kalibrasi yang paling sedikit mempunyai ketepatan 10 kali alat ukur yang dikalibrasi. Jadi adalah amat penting bahwa orang yang melakukan kalibrasi alat ukur harus yakin bahwa standar kalibrasi mempunyai ketepatan yang memadai sebagai pembanding.

Pada penggunaan yang berkesinambungan, mungkin terjadi bawhwa setelah beberapa waktu alat ukur mengalami kesalahan penyetelan menyebabkan kesalahan nilai nol. Jadi bagi semua jenis alat ukur kalibrasi angka nol dan jangka waktunya perlu dilakukan. Penting pula bagi pemakai untuk mengetahui bagaimana kalibrasi dilakukan.

.

Istilah-istilah yang ada di dalam pengukuran dan kalibrasi

  1. Kecermatan (Accuracy)

Kecermatan adalah kemampuan dari instrumenukur untuk memberikan  indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari obyek yang diukur. Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat relatif. Akurasi didefinisikan sebagai beda atau kedekatan (closeness) antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan nilai sebenarnya. Dengan demikian, tingkat kesalahan pengukuran menjadi lebih kecil. Keteletian dan kecermatan sangat berkaitan dengan alat ukur yang akan digunakan pada saat pengukuran.

Secara umum akurasi sebuah alat ukur ditentukan dengan cara kalibrasi pada kondisi operasi tertentu dan dapat diekspresikan dalam bentuk plus-minus atau presentasi dalam skala tertentu atau pada titik pengukuran yang spesifik. Semua alat ukur dapat diklasifikasikan dalam tingkat atau kelas yang berbeda-beda, tergantung pada akurasinya.

  1. Ketepatan (Precision)

Ketepatan adalah kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikansekitar nilai rata –ratanya atau penyebaran nilai pengukuranindividual dari nilai rata –ratanya. Definisi lain dari ketepatan adalah tingkat kesamaan nilai pada sekelompok pengukuran atau sejumlah nilai dimana pengukuran dilakukan secara berulang-ulang dengan instrument yang sama. Ketepatan bisa juga dikatakan sebagai tingkat perbedaan yang sekecil-kecilnya antara nilai pengamatan dengan nilai sebenarnya. Untuk memperoleh ketepatan yang diharapkan kalibrasi alat ukur, perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan standar konstan yang telah diketahui. Alat ukur yang mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat ukur tersebut memiliki akurasi yang baik. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara melakukan pengukuran agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam ketepatan atau presisi. Contoh masalah yang sering terjadi menyangkut ketepatan atau presisi :

  • Adanya kesalahan parallax
  • Adanya kesesuaian (conformity)
  • Adanya jumlah angka berarti (jumlah angka dibelakang koma untuk menyatakan hasil pengukuran).
  1. Koreksi (Corection)

Koreksi adalah suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk mengkompensasi / mengimbangi penambahan kesalahan sistematik.

 

 

  1. Kepekaan (Sensitivity)

Kepekaan adalah perubahan pada reaksi alat ukur yang dibagi oleh hubungan perubahan aksinya. Kepekaan adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur. Perbandingan pergerakan linier y dengan pergerakan variabel x. Semakin sensitif alat maka kurva semakin mendatar, sedangkan semakin tidak sensitif alat maka kurva semakin tegak.

Kepekaan alat ukur secara umum mengacu kepada dua hal. Pada beberapa kasus kepekaan menyatakan perubahan terkecil nilai peubah yang diukurr dimana alat ukur memberikan tanggapan sementara aliran pemikiran lain menganggap kepekaan sebagai ukuran perubahan yang dihasilkan oleh alat ukur untuk suatu perubahan peubah yang diukur.

  1. Daya Baca (Resolution)

Daya Baca adalah besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan artidari dua tanda harga/skala yang paling berdekatan dari besaran yangditunjukkan.

  1. Rentang Ukur (Range)

Rentang Ukur adalah besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas. Batas ukur berbeda-beda tergantung kebutuhan. Untuk kebutuhan hasil penelitian yang lebih akurat maka dibutuhkan rentang ukur yang lebih kecil, begitu juga sebaliknya.

Kesimpulan

  • Secara umum kalibrasi mempunyai pengertian sebagai rangkaian kegiatan membandingkan hasil pengukuran suatu alat dengan alat standar yang sesuai untuk menentukan besarnya koreksi pengukuran alat serta ketidakpastiannya. Di dalam kalibrasi tercantum prinsip, tujuan, manfaat, dan periode kalibrasi.
  • Terdapat istilah-istilah penting yang harus diketahui dalam melakukan pengukuran dan kalibrasi seperti kecermatan, ketepatan, koreksi, kepekaan, daya baca dan rentang ukur serta kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam suatu pengukuran

Saran

Kalibrasi adalah proses yang sangat penting untuk menentukan akurasi dan presisi suatu alat ukur. Oleh karena itu, diharapkan pada saat proses kalibrasi petugas  harus benar – benar teliti dan memperhatikan setiap elemen atau  faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari proses kalibrasi tersebut agar nilai yang dihasilkan tepat dan tidak berubah-ubah.

 

 

Sumber

KALIBRASI TEKANAN (BMD Laboratory 2019)

KALIBRASI TEKANAN

BMDLaboratory.COM Salah satu jenis kalibrasi yang dapat dilakukan oleh BMD Laboratory adalah kalibrasi tekanan atau juga disebut sebagai Pressure Calibration. Kalibrasi tekanan sendiri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa adanya nilai zero, span, accuracy, atau linearity dari sebuah alat ukur tekanan haruslah sesuai dengan nilai tekanan yang sebenarnya atau sesuai dengan standar yang ada.

Kalibrasi tekanan merupakan alat yang digunakan untuk mengkalibrasi berbagai macam alat ukur tekanan. Alat ini berfungsi untuk mengetahui ketelitian pada alat yang sudah ada seperti kesalahan pembacaan dan fungsi dari alat tersebut. Accuracy ditentukan dengan cara membandingkan bacaan pressure instrument dengan test gauge standard/pressure gauge standar yang telah terkalibrasi untuk beberapa titik ukur yang dapat ditentukan di titik minimal kapasitas,setengah kapasitas dan maximal kapasitas serta beberapa titik ukur yang sering dipakai atau digunakan oleh pengguna.

Linearity ditentukan dengan memberikan increasing dan decreasing pressure dan melihat respon dari pressure instrument tersebut apakah membentuk persamaan linear atau persamaan lengkung / polynomial. Jika tidak linear maka harus dilakukan adjustment. Zero adalah nilai pressure pada kondisi tanpa tekanan (1 atmosfer). Span adalah selisih nilai maximum sampai dengan nilai minimum. Sedangkan range adalah nilai minimum sampai maksimum.

Cara untuk mengetahui nilai ketidakpastian dari alat ukur yang digunakan adalah dengan melakukan kalibrasi. Kalibrasi pada dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai. Nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu”.

Kalibrasi sebagai suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar yang tertelusur kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan ransangannya kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan acuan tersertifikasi seringkali hasil pengukuran yang diberikan oleh beberapa alat sejenis tidak selalu menunjukkan hasil yang sama,meskipun alat tersebut mempunyai tipe yang sama.

Perbedaan ini diperbesar lagi dengan adanya pengaruh lingkungan,operator serta metode pengukuran. Padahal dalam menghasilkan hasil pengukuran tersebut sangat diharapkan bahwa setiap alat ukur yang digunakan dimanapun memberikan hasil ukur yang sama dalam kaitannya dengan keperluan keamanan,kesehatan,transaksi dan keselamatan. Agar setiap alat dapat memberikan hasil ukur dengan keabsahan yang sama,alat ukur tersebut perlu mempunyai ketelusuran kepada standar nasional atau standar internasional.

 

Silahkan kirim email ke: [email protected] atau hubungi tim kami di no.tlp: 021-29432095 untuk mendapatkan penawaran terbaik/konsultasi sekitar Jasa Kalibrasi Tekanan yang kami sediakan.

Sumber:

 

Tags: BMD Laboratory

Kalibrasi Tekanan

Butuh Bantuan! Klik disini

Kami siap membantu anda sekarang, silahkan berdiskusi via WA Chat dengan Tim Specialist kami yang available online saat ini. Jika tim sedang sibuk dijaringan masing-masing kirim email ke: [email protected] untuk bantuan cepat melalui Help desk..

Dept. Marketing

Alfiyah Muntazah

Online

Marketing

Ikhfa Agus Riyanti

Online

Marketing

Sulastri - Branch Yogya

Online

Customer Support

Vriska

Online

Dept. Marketing

Siti Rofikoh

Online

Alfiyah Muntazah Dept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Ikhfa Agus RiyantiMarketing

Yth. Bapak/Ibu, dengan senang hati saya siap membantu 00.00

Sulastri - Branch YogyaMarketing

Monggo.. Wonten ingkang saged kulo rencangi? 00.00

VriskaDept Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00

Siti RofikohDept. Marketing

Saya siap membantu anda sekarang, mari kita berdiskusi.. 00.00